Liputan6.com, Jakarta - Meskipun standar emisi gas buang semakin diperketat, ada beberapa motor 2-tak yang sama sekali tidak memenuhi standar tersebut tetapi tetap memiliki penggemar setia. Salah satu motor 2-tak tersebut adalah Vespa.
Sejarah Vespa di Indonesia cukup panjang. Motor ikonik asal Italia ini masuk ke Indonesia melalui APM PT Danmotors Vespa Indonesia pada 1960. Sejak saat itu, popularitas Vespa terus meroket.
Ketenaran Vespa yang tidak lekang oleh zaman dapat diindikasikan oleh beberapa hal. Salah satu yang paling mudah terlihat adalah masih banyaknya komunitas Vespa, baik di kota besar maupun di daerah-daerah.
Advertisement
Sebagian besar komunitas Vespa tergabung dalam Ikatan Vespa Indonesia (IVI). Menurut data dari IVI, jumlah komunitas Vespa mencapai dua ratusan klub. Tentu, jumlah ini hanyalah jumlah klub yang terdaftar di IVI saja.
Memang, tidak semua Vespa masuk ke negara ini. Dari sekian banyak yang amsuk, tercatat model Grand Sport (GS) 160 yang merupakan Vespa paling langka sekaligus paling diburu.
Dalam banyak forum jual beli online, GS 160 bahkan dibanderol hingga ratusan juta rupiah. Harga yang hanya dapat ditebus oleh penggemar Vespa yang fanatik.
Nah, dengan semakin gencarnya peningkatan standar gas buang, apakah suatu saat Vespa antik akan ditinggalkan oleh para pecintanya seperti motor-motor lain?
(rio/ian)