Liputan6.com, Jakarta - Gerakan emansipasi yang dicetuskan oleh R.A Kartini mendorong perempuan Indonesia menjadi lebih mandiri dan percaya dalam melakukan aktivitas yang biasanya dilakukan oleh para laki-laki. Saat ini, jamak ditemui kaum hawa yang kerap bepergian sendiri dengan berkendara sepeda motor.
Namun demikian, kerap dijumpai perempuan yang berkendara tidak memenuhi kaidah safety riding. Tentunya hal ini berisiko menimbulkan kecelakaan akibat ulah sembrono perempuan saat berkendara.
Tak hanya itu, Perilaku buruk dalam berkendara berpotensi membahayakan para pengguna jalan lainnya. Anda pasti tidak ingin bukan mengalami insiden akibat kebiasaan buruk yang kerap Anda lakukan.
Jika Anda termasuk perempuan yang kerap berkendara dengan sepeda motor, berikut beberapa tips ringan dari Liputan6.com:
Klik halaman selanjutnya >>>
Next
1. Menggunakan Ponsel
Menggunakan ponsel saat mengendarai sepeda motor jelas amat berbahaya. Selain konsentrasi terpecah, keseimbangan pun juga berkurang karena praktis hanya satu tangan digunakan untuk memegang ponsel.
Jika sekiranya ingin menjawab pesan penting, sebaiknya menepi sejenak atau pengendara motor yang berboncengan dapat meminta tolong penumpang untuk menjawab pesan atau telepon penting tersebut.
Klik halaman selanjutnya >>>
Advertisement
Next
2. Bonceng Bertiga
Aksi berbahaya yang kadang dilakukan oleh pengendara adalah berboncengan dengan dua orang sekaligus. Perilaku sembrono ini biasanya dilakukan oleh para remaja usia tanggung yang kerap disebut cabe-cabean atau alay.
Perilaku seperti ini sangat dilarang karena berbahaya. Sepeda motor yang menerima bobot lebih dari kemampuan akan limbung dan bisa saja membuat si pengendara terjatuh akibat tidak sanggup menyeimbangkan sepeda motor. Selain itu, para pemotor yang bonceng bertiga juga tidak mengenakan perlengkapan keselamatan seperti helm.
Klik halaman selanjutnya >>>
Next
3. Berkendara tidak sesuai jalur
Perilaku selanjutnya yang sebaiknya anda hindari adalah berkendara tidak sesuai jalur. Biasanya, kita menjumpai pemotor dari kalangan wanita berkendara dalam kecepatan rendah di jalur tengah atau kanan yang biasa dilintasi kendaraan dengan kecepatan tinggi.
Penggunaan lajur yang tak sesuai peruntukan menyebabkan situasi menjadi semrawut. Tak hanya itu, Anda bisa saja tertabrak kendaraan yang melaju dalam kecepatan tinggi.
Klil halaman selanjutnya >>>
Advertisement
Next
4. Lupa menyalakan lampu sein
Saat mengendarai roda dua, banyak wanita yang lupa menyalakan lampu sein saat akan berbelok ataupun berpindah jalur. Perilaku seperti ini dapat membingungkan pengguna jalan yang berada di belakangnya.
Jika Anda berniat ingin berbelok atau berpindah jalur,jangan lupa untuk menyalakan lampu sen untuk memberi tahu kendaraan yang melaju di belakang. Setelah selesai, jangan lupa matikan kembali lampu sein tersebut agar tidak membuat bingung pengguna jalan lain.
(ysp/ian)