Liputan6.com, Jakarta - Penjualan mobil pada kuartal 1 tahun ini mengalami penurunan sekira 13-15 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Salah satu faktor penyebabnya adalah lesunya perekonomian global.
Meskipun demikian, salah satu pabrikan otomotif terbesar, Toyota, berharap tren negatif ini akan membaik. Untuk mencapai hal ini, syaratnya, adalah percepatan kinerja dari pemerintah dalam berbagai hal, termasuk infrastruktur.
"Kita berharap tiga bulan kedua lebih baik, minimal drop-nya sedikit. Pemerintah perlu mempercepat pembangunan infrastruktur untuk menggerakkan ekonomi," kata Suparno Djasmin, Vice President Director PT Toyota-Astra Motor di UI Depok, Rabu (22/4/2015).
Dengan percepatan pembangunan, lanjut Djasmin, akan meningkatkan kepercayaan diri calon konsumen. "Mudah-mudahan itu membuat keyakinan konsumen bisa meningkat," lanjutnya.
Selain berharap pada pemerintah pusat, Toyota juga berharap pembangunan di daerah melalu APBD dipercepat. "APBD juga dipercepat untuk membantu, itu akhirnya dapat membuat industri otomotif bisa lebih maju," tambah Djasmin.
Saat ditanya mengenai proyeksi total penjualan di tahun ini, Djasmin belum bisa memberikan jawaban. Menurutnya, hal tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi di semester dua. "Total penjualan 2015 sangat tergantung pada hasil semester dua. Terlalu dini memprediksi market seperti apa," tutupnya.
(rio/gst)
Jualan Mobil Lesu, Ini Pinta Toyota ke Pemerintah
Toyota, berharap tren negatif ini akan membaik.
Advertisement