Sukses

Transformasi Mesin Hardtop dari Masa ke Masa

Pada dasarnya spesifikasi Land Cruiser Seri 40 dibagi ke dalam dua periode, yaitu antara 1960 hingga 1974, serta 1974 hingga 1984.

Liputan6.com, Jakarta - Sepanjang sejarah Land Cruiser Seri 40 antara 1960 hingga 1984, terjadi banyak perubahan, baik dalam hal mesin ataupun tampilan luar. Hal ini dilakukan untuk memenuhi keinginan pengguna dan agar kualitas mobilnya sendiri semakin mumpuni.

Menurut laman resmi Toyota yang diakses pada Jumat (24/4/2015), Seri 40 adalah penerus Seri 20. Dengan demikian, pada dasarnya sasis Seri 40 adalah warisan dari Seri 20. Sementara perubahan sebagian besar difokuskan pada powertrain.

Masih menurut laman resmi Toyota, pada dasarnya spesifikasi Land Cruiser Seri 40 dibagi ke dalam dua periode, yaitu antara 1960 hingga 1974, serta 1974 hingga 1984.

Awalnya, mobil yang di Indonesia lebih dikenal sebagai Hardtop ini pertama kali tersedia untuk 2WD. Perubahan ke 4WD membuat mobil ini lebih andal. Transmisi pun berubah dari yang awalnya hanya 3 percepatan menjadi 5 percepatan.

Saat pertama kali diproduksi, mobil ini dilengkapi dengan mesin diesel 3,9-liter tipe F yang mampu hasilkan tenaga hingga 125 Tk dengan torsi 241/289 Nm. Mesin ini bertahan cukup lama. Di tahun 1973, mesin diesel dengan jarak sumbu roda panjang diperkenalkan.

Dua tahun setelahnya, diperkenalkanlah mesin 4,2-liter tipe 2F yang memiliki kapasitas lebih besar dan lebih bertenaga, yaitu 135 Tk dengan torsi 271 Nm. Di beberapa negara, mesin diesel 3,6-liter tipe H yang bertenaga 94 Tk dan torsi 216 Nm juga diperkenalkan.

Salah satu penggantian mesin terjadi di 1979. Saat itu, mesin diubah menjadi diesel tipe B berkekuatan 84 Tk dengan torsi 191 Nm. Beberapa perbaikan juga dilakukan untuk mengakomodir peraturan pengendalian emisi yang semakin ketat.

Untuk urusan kecepatan, nampaknya Seri C tidak akan melebihi 140 km/jam. Toyota sendiri mengklaim kecepatan maksimal Seri 40 adalah 135 km/jam. Selain itu, sepanjang 24 tahun kiprahnya, mesin Hardtop ini selalu berada di kisaran 3000 hingga 3500 cc.

(rio/sts)