Liputan6.com, Jakarta - Rencana pemerintah untuk menghapus Premium (Ron 88) dan menggantinya dengan Pertalite (Ron 90) ditanggapi berbeda oleh banyak pabrikan otomotif. Nissan, pabrikan otomotif asal Jepang, ternyata menyambut baik hal tersebut.
"Kami menyambut positif rencana pemerintah membuat Pertalite," terang Budi Nur Mukmin, General Manager of Marketing Strategy and Product Planning PT Nissan Motor Indonesia disela-sela peluncuran Nissan GT Academy Indonesia di kawasan Mall Taman Anggrek, Jakarta Barat, Selasa (28/4/2015).
Budi menyebutkan, rencana pemerintah tersebut sebetulnya membantu pabrikan, terutama dalam hal perawatan mobil. "Dia (pertalite) membantu pabrikan karena kalau bahan bakar bagus daya tahan mobil akan lebih lama," tambahnya.
Budi menambahkan, meskipun kenaikan oktan hanya 2 poin, manfaatnya cukup terasa. Meskipun demikian, seluruh model Nissan yang ada saat ini diklaim tidak masalah jika mengkonsumsi Premium.
"Kalau pakai premium pun sebetulnya tidak ada masalah. Hanya performanya kurang," katanya.
Sebagaimana diketahui, Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi yang diketuai Faisal Basri merekomendasikan pemerintah untuk menghapus Premium. Penghapusan ini akan dilakukan secara bertahap.
(rio/ian)