Sukses

Audi Berhasil Ciptakan Bahan Bakar Berbahan Udara dan Air

Audi mengatakan bahwa mereka telah menciptakan "bahan bakar masa depan" yang dibuat hanya dari air dan karbon dioksida.

Liputan6.com, Dresden - Audi, pabrikan mobil asal Jerman, mengatakan bahwa mereka berhasil menciptakan bahan bakar masa depan yang dibuat hanya dari air, karbon dioksida dan beberapa sumber daya terbarukan. Tidak seperti bensin pada umumnya, bahan ini tidak mengandung sulfur atau minyak fosil, serta 70 persen lebih irit.

Melansir IBTimes pada Rabu (29/4/2015), Menteri Pendidikan dan Penelitian, Dr Johanna Wanka, menuturkan, ia telah mengaplikasikan bahan bakar ini pada Audi A8 miliknya. Sementara itu, Audi berharap dapat memproduksi 160 liter bensin sintesis per hari di pabriknya di Dresden, Jerman.

"Bensin sintesis yang dibuat menggunakan CO2 ini adalah penelitian kami yang sukses besar," kata Wanka. "Jika kami berhasil membuatnya lebih luas, kami akan memberikan kontribusi penting untuk perlindungan iklim, efisiensi penggunaan sumber daya, serta pembangunan ekonomi hijau," lanjutnya. 

Untuk membuat bahan bakar ini, Audi bersama Sunfire harus memanaskan air hingga 800 celcius. Tingkat suhu ini digunakan untuk memicu elektrolisis yang dapat memecah uap hidrogen dan oksigen. Hidrogen kemudian bereaksi dengan CO2 dalam reaktor sintesis dalam suhu dan tekanan yang juga tinggi.

Hasilnya adalah cairan yang terbuat dari senyawa hidrokarbon yang dinamakan minyak mentah biru (blue crude). Bahan bakar sintesis ini bebas dari sulfur dan hidrokarbon aromatik sehingga dapat langsung digunakan atau dicampurkan dengan bahan bakar fosil.

Menurut Reiner Mangold, kepala pengembangan produk berkelanjutan Audi, mereka akan mengembangkan bahan bakar yang memungkinkan mobilitas jarak jauh. Teknologi ini juga akan digunakan tidak hanya untuk industri otomotif Jerman, tetapi juga untuk di trasferkan untuk sektor dan negara lain.

(rio/gst)

Â