Sukses

Pasar Lesu, 6 Pabrikan Otomotif Terancam Gulung Tikar

General Motors memecat 13 persen pekerja, sementara Ford putuskan untuk menghentikan produksi karena tidak mampu mengimpor komponen.

Liputan6.com, Caracas - General Motors (GM) wilayah Venezuela memberhentikan 13 persen tenaga kerjanya atau setara dengan 446 orang. Sementara itu, di negara yang sama Ford juga menghentikan produksi.

"Produksi perusahaan melambat karena ketidakmampuan mengimpor komponen," kata Christian Pereira, presiden serikat pekerja otomotif sebagaimana yang dikutip dari Automotive News, Rabu (29/4/2015).

Pereira menjelaskan bahwa untuk Ford, pabrik perakitannya telah menghentikan produksi selama dua minggu. Sebanyak 267 pekerja di pabrik tersebut juga terancam untuk dipecat.

Adapun lesunya industri otomotif di negara Amerika Latin tersebut berawal dari sistem kontrol mata uang negara OPEC. Kebijakan ini mengurangi pengeluaran dolar di tengah menurunnya harga minyak.

Perakitan kendaraan di negara tersebut turun 79 persen pada kuartal pertama dibanding dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Dari Januari hingga Maret, hanya 3.408 unit kendaraan yang dirakit.

Diketahui, masalah ini bukan hanya dialami oleh GM dan Ford saja. Beberapa pabrikan otomotif seperti Fiat Chrysler, Toyota Motor Corp, Mitsubishi, dan Volvo juga menghadapi masalah serupa.