Liputan6.com, Jakarta - Honda Super Cub adalah nama yang jadi legenda di jagat roda dua dunia hingga kini. Era Super Cub dimulai pada model C100 yang dirilis pada 1958.
Super Cub dibangun dengan mengombinasikan antara kemudahan berkendara dari skuter serta durabilitas ala motor moped yang sempat dilihat oleh Soichiro Honda ketika berkunjung ke Eropa.
Melalui data yang dihimpun dari berbagai sumber, Super Cub generasi pertama masuk ke Indonesia pada 1961 melalui C100 dan C 102 yang memiliki model jok lebih panjang.
Mendapat sambutan yang positif, Honda akhirnya memasarkan generasi kedua Super Cub pada periode 1966-1973 melalui model C50, C70, serta C90. Model ini telah menggunakan headlamp yang menyatu pada setang. Di Indonesia sendiri, Honda Super Cub yang paling digandrungi adalah C70 dan C50.
Super Cub 'Pitung'
Untuk C70, dijuluki pitung. Sebutan ini berasal dari Bahasa Jawa, yakni pitung puluh atau tujuh puluh sesuai dengan kapasitas mesin yang diusungnya. Saat itu, C70 menjadi motor bebek pertama dengan kapasitas mesin terbesar di kelasnya.
Honda Super Cub C70 didukung mesin 70 cc dengan output 6 Tk pada 9.000 rpm serta torsi sebesar 5,2 Nm pada 7.000 rpm.
Pada 1973, Honda kembali melakukan penyegaran. Meski begitu, pabrikan berlogo sayap mengepak ini hanya memasarkan C70 saja. Model ini terus diproduksi hingga akhirnya pensiun pada 1980.
(ysp/gst)
Mengapa Bebek Legendaris Honda Masih Diburu?
C70 menjadi motor bebek pertama dengan kapasitas mesin terbesar.
Advertisement