Liputan6.com, Sabang - Kualitas bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia masih menjadi permasalahan serius. Agen pemegang merek (APM) pun mencoba untuk mengakalinya.
Seperti diketahui, kualitas BBM di Tanah Air baru mencapai standar Euro2. Sebuah standar kualitas yang rendah dibanding standar yang dimiliki oleh negara lain, katakanlah di ASEAN.
Padahal, mesin-mesin modern sudah dirancang untuk memenuhi kualitas yang lebih tinggi. Apalagi mesin diesel yang sudah memakai teknologi common rail. Kualitas BBM sangat mempengaruhi performa mesin. Mesin Diesel seperti itu butuh solar yang rendah sulfur. Bila tidak, injektor bisa mampet.
Tapi apa boleh buat, produsen mobil harus menyesuaikan dengan kondisi yang ada agar tetap bisa jualan. Ujung-ujungnya setingan mesin diubah yang notabene akan menurunkan performa.
"Untuk Navara, kami menggaransi penggunaan Biosolar," ujar Budi Nur Mukmin, General Manager PT Nissan Motor Indonesia saat acara Ekspedisi All New NP300 Navara ke Tanah Rencong di Sabang, Aceh.
Bila terjadi kerusakan pada mesin Navara akibat penggunaan Biosolar maka akan diperbaiki NMI. "Kami akan lihat riwayat penggunaan BBM-nya," jelas Budi.
Untuk saat ini, di wilayah Jawa aman akan ketersediaan Biosolar keluaran Pertamina tersebut. "Kalau di luar Jawa kami akan lihat case by case,"
Budi mengharapkan pengguna Navara tidak menggunakan solar yang kotor. "Semoga solarnya tidak tercampur dengan cairan lainnya seperti minyak kelapa sawit." pungkasnya.
(sts/ian)
*Jangan lewatkan sajian video otomotif kami melalui Program Otopedia dengan episode-episode berikut:
- Otopedia: Panser Anoa, Kendaraan Tempur Kebanggaan Indonesia (1)
- Otopedia: Jajal Ferrari F430 Competizione di Sirkuit Sentul
- Otopedia: Modifikasi Wajib Sebelum Ferrari Mengaspal di Sirkuit
- Otopedia: Lebih Dekat dengan All New Mazda2