Liputan6.com, Stuttgart - Daimler AG ciptakan baterai untuk kebutuhan energi rumah dengan merek Mercedes-Benz. Keputusan ini membuat pabrikan tersebut berhadapan langsung dengan Tesla Motors yang telah memproduksi teknologi serupa.
Seperti yang dilaporkan IB Times, Rabu (10/6/2015), apa yang dilakukan pabrik induk Mercy ini adalah tanda bahwa pasar baru segera terbuka. Sumber energi tradisional pun dipaksa bersaing dengan pabrikan-pabrikan otomotif ini.
"Baterai ini dapat mengimbangi fluktuasi konsumsi dan mengurangi biaya energi," kata Accumotive, anak perusahaan Daimler AG yang memproduksi baterai Mercedes-Benz.
Menurut Accumotive, baterai yang mereka kembangkan dapat mencapai 20 kWh. Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik sebuah rumah di AS sekitar 16 jam. Sementara rumah tangga di Jerman biasanya hanya habiskan 10 kWh per hari.
Tidak dijelaskan bagaimana cara kerja baterai merek Mercedes-Benz ini. Sebagai perbandingan, baterai Tesla bermerek Tesla Energy memanfaatkan sinar matahari dengan mengkonversinya menjadi energi listrik.
Baterai ini kemudian dipasangkan di dinding rumah. Selain untuk sumber energi, ia juga bisa digunakan untuk isi ulang mobil listrik. Dalam skala besar, baterai ini juga bisa digunakan untuk kebutuhan industri.
Daimler sendiri belum mengungkapkan berapa harga per unit baterai. Untuk perbandingan, baterai Tesla dibanderol dengan harga US$ 3.500 atau sekira Rp 46,5 juta (Kurs: Rp 13.305/US$). Harga tersebut sudah termasuk biaya instalasi.
(rio/sts/ian)