Liputan6.com, Shanghai - China merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tinggi di dunia. Selain karena jumlah penduduknya yang mencapai 2,5 miliar, pertumbuhan industri di negara tersebut juga sangatlah pesat.
Industri otomotif menjadi salah satu industri yang paling berkembang pesat di China, terutama di Kota Shanghai. Tak heran jika berkunjung ke Shanghai, akan ada kemacetan. Hanya saja macet di Shanghai lebih teratur jika dibandingkan dengan Jakarta.
‎Pemerintah Kota Shanghai memiliki cara tersendiri untuk membatasi jumlah kendaraan demi menjaga kepadatan lalu lintas di wilayahnya. Hal ini juga yang belum ada yang menerapkan di Indonesia.
"Di sini itu plat mobilnya itu lebih dimahalin, satu plat mobil harganya 120 ribu yuan. Kalau mobil buatan China 50 ribu yuan untuk yang baru bisa dapat dua mobil," tutur seorang warga Shanghai, Asan saat berbincang dengan Liputan6.com.
Dikatakan Asan, cara tersebut terbukti efektif untuk membatasi pembelian mobil. Alhasil para penduduk Shanghai lebih menggunakan sepeda dan angkutan umum untuk beraktivitas.
Solusi macet
Tidak hanya itu, pemerintah Kota Shanghai juga melarang mobil-mobil yang memiliki plat nomor dari luar kota Shanghai untuk melewati jalan-jalan layang.
‎"Jadi di sini banyak sekali jalan layang, bertingkat. Kalau semua naik, akan ada kemacetan, saat jam kerja dan pulang kantor," tegas Asan.
Namun, larangan itu tak berlaku sepanjang hari. Mobil dengan plat nomor luar kita Shanghai bisa melintas jalan layang setelah pukul 07.00-09.00 dan 16.00-18.00 waktu Shanghai.
Penerapan aturan ini dinilai Asan efektif. Menurut dia, lalu lintas Shanghai bisa dibilang lebih tertata ketimbang Beijing.
(yas/gst/sts)
Di Kota Ini, Plat Nomor Harganya Setara Dua Mobil Baru
Pemerintah Kota Shanghai memiliki cara tersendiri untuk membatasi jumlah kendaraan demi menjaga kepadatan lalu lintas di wilayahnya.
Advertisement