Liputan6.com, Jakarta - Anda pasti pernah, atau bahkan sering melakukan hal yang satu ini. Ya, mengisi tangki bahan bakar dengan jenis bensin yang berbeda. Entah itu RON 88, 92, atau 95.Â
Tentu ada banyak alasan mengapa Anda menempuh jalan ini. Ada yang beranggapan mencampur RON 88 dengan jenis bensin yang lebih tinggi dapat meningkatkan kualitas bahan bakar, hingga tak luput kantung yang jadi faktor utama, terutama ketika harga bensin RON 92 sedang tinggi. Atau justru ketika bensin tersebut beda tipis dengan Premium.
Mengutip keterangan dari AstraWorld, ada yang perlu diperhatikan sebelum bergonta-ganti bahan bakar. Pastinya, gunakanlah jenis bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi mesin. Untuk mengetahui hal ini, buku manual bisa menjadi referensi untuk menentukan apakah menggunakan bensin RON 88, RON 92, atau RON 95.Â
Ketiga jenis bahan bakar itu tentu punya harga yang berbeda. Tapi yang lebih penting RON 92 atau 95 tentu punya kualitas yang lebih baik dibandingkan RON 88.
Pasalnya, kandungan oktan tinggi pada bahan bakar sesuai dengan rasio kompresi mesin yang kini sudah semakin tinggi. Dengan demikian performa mesin lebih responsif karena pembakaran sempurna, dan emisi jadi lebih rendah. Selain oktan, kandungan aditif pada masing-masing jenis juga menentukan kualitasnya.
Dijelaskan, bensin RON 92 atau 95 mempunyai aditif yang berfungsi sebagai pembersih kerak di ruang bakar, sedangkan bensin RON 88 masih memiliki kelemahan yang bisa menyisakan kerak di ruang bakar.
Bensin campurÂ
Lantas, apakah boleh mencampur ketiga jenis bensin tersebut? Dikatakan, mencampur bensin RON 88 dengan RON 92 atau 95 mengakibatkan aditif tidak berfungsi secara maksimal. Perbedaan oktan dan zat aditif pada tiap jenis bahan bakar dapat menurunkan kualitas bahan bakar jika bercampur di tanki bahan bakar kendaraan.
Umumnya, menggunakan bahan bakar campuran antara RON 88 dengan RON 92 atau 95 akan menghasilkan kualitas bahan bakar lebih baik dibandingkan menggunakan bensin RON 88 saja. Hanya pada penyesuaian nilai oktan. Tetapi dari aditif yang ada di bensin RON 92 atau 95 jadi tidak berfungsi secara aktif lagi.
Dapat disimpulkan bahwa lebih baik jika menggunakan bensin yang nilai oktannya direkomendasikan oleh pabrik mobil tersebut.
(gst/sts)