Liputan6.com, Washington - Motor terbang sebentar lagi menjadi kenyataan setelah insinyur asal Inggris dan Amerika Serikat (AS) sepakat untuk menjalin kerja sama dengan Departemen Pertahanan AS membangun kendaraan fantasi tersebut.
Melansir Reuters, Rabu (24/6/2015), insiyur dari Malloy Aeronautics sebelumnya telah berhasil membuat prototipe motor terbang atau hoverbike berskala besar. Motor ini memiliki cara kerja yang sama dengan helikopter.
"Ada banyak keuntungan hoverbike dibanding helikopter biasa, terutama soal keselamatannya yang lebih terjamin dan juga harga yang lebih murah," ujar direktur marketing Malloy, Grant Stapleton.
Menurut Departemen Pertahanan AS, proyek ini tidak lain untuk mengembangkan versi besar dari motor terbang sehingga dapat ditunggangi manusia. "Untuk memenuhi kebutuhan militer," kata Mark Butkiewicz dari Departemen Pertahanan AS.
Dikatakan, jika telah sempurna, motor terbang ini akan memiliki stabilitas dan manuver yang baik, serta dapat dikontrol menggunakan remote. Ini juga ditopang oleh bahan pembuat motor yang sebagian besar terbuat dari fiber karbon ringan.
Selain militer, motor terbang ini nantinya juga dapat digunakan untuk misi-misi kemanusiaan. Misalnya, untuk pencarian korban kecelakaan atau bencana yang sulit dijangkau dengan teknologi yang tersedia saat ini.
Meskipun bekerja sama dengan pihak militer, Malloy Aeronautics dijamin akan tetap menjadi perusahaan independen. Mereka juga berharap agar motor terbang ini akan dapat menembus pasar komersil dan kebutuhan rekreasi.
(rio/gst/sts)
Motor Terbang Jadi Kenyataan
Motor terbang akan menjadi kenyataan setelah sekelompok ilmuwan bekerja sama dengan militer.
Advertisement