Liputan6.com, Tokyo - Toyota Motor Corp pada Rabu lalu mengumumkan bahwa Julie Hamp, managing officer perempuan pertama perusahaan tersebut mengundurkan diri menyusul penangkapannya bulan lalu karena mengimpor narkoba ke Jepang.
Menurut Toyota, mereka menerima pengunduran diri Hamp karena beberapa alasan. "Mempertimbangkan kekhawatiran dan ketidaknyamanan para pemangku kepentingan kami karena peristiwa baru-baru ini," dikutip dari Reuters, Kamis (2/7/2015).
Senior Managing Officer Shigeru Hayakawa akan mengambil alih tugas Hamp sampai penggantinya ditunjuk. Untuk penggantinya, Toyota belum memberikan informasi apapun.
"Yang jelas kami tetap berkomitmen untuk menempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat," jelas Hayakawa.
Hamp yang merupakan warga negara AS pindah ke Tokyo sekira sebulan yang lalu untuk menjadi kepala kantor komunikasi Toyota. Pengangkatannya adalah bagian dari usaha perusahaan untuk menggeser dominasi laki-laki di jajaran eksekutif.
Hamp ditangkap 18 Juni lalu setelah petugas bea cukai menemukan tablet oksikodan yang dikirim dari AS atas namanya. Hamp berpikir bahwa obat penghilang rasa sakit tersebut tidak termasuk narkoba di Jepang, sebagaimana di AS.
Saat ini, ia masih dalam tahanan polisi dan akan tetap dalam tahanan sampai 20 hari setelah masa penangkapannya. Toyota percaya bahwa Hamp sama sekali tidak punya niat untuk melanggar hukum Jepang.
Terjerat Kasus Narkoba, Bos Toyota Pilih Mengundurkan Diri
Toyota Motor Corp pada Rabu lalu mengumumkan bahwa Julie Hamp, managing officer pertama perusahaan tersebut, telah mengundurkan diri
Advertisement