Sukses

Ford Harap Penurunan DP Mobil Bisa Rangsang Penjualan

Ford berharap kebijakan penurunan uang muka mobil bisa rangsang penjualan.

Liputan6.com, Jakarta - Sepanjang tahun ini, industri otomotif secara umum mengalami penurunan penjualan, tidak terkecuali Ford Motor Indonesia (FMI). Hal ini diakui langsung oleh managing director FMI, Bagus Susanto.

"Penjualan kita semester satu kemarin 3.500 unit. Ya, industri otomotif memang sedang turun," akunya di sela seremoni pemberian beasiswa 'Ford Go Further' di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (8/7).

Dengan fakta tersebut, Ford mengaku terbuka atas semua rangsangan penjualan. "Kita sangat terbuka dan menampung semua rangsangan," aku Bagus.

Bentuk rangsangan penjualan tersebut sangat banyak, dari pemerintah, di antaranya adalah pembangunan infrastruktur dan pengurangan besaran uang muka. Menurut Bagus, mereka sangat terbuka jika ada peraturan pemerintah agar dealer merendahkan uang muka untuk produk mereka.

Untuk diketahui, beberapa hari yang lalu, Bank Indonesia membuat kebijakan baru terkait penurunan besaran uang muka atau down payment (DP) untuk pembelian kredit kendaraan. Bagi mobil, uang muka minimal diturunkan dari 30 persen menjadi 25 persen. Kebijakan ini sendiri belum diimplementasikan.

Menanggapi ini, selain optimisme, beberapa pihak juga kurang yakin dengan manfaatnya. PT Toyota Astra Motor misalnya, mengatakan perlu waktu tiga bulan untuk melihat hasil kebijakan tersebut. Sementara PT Suzuki Indomobil Sales percaya angka penjualan bisa naik sebesar 3-5 persen pasca kebijakan.

(rio/ian)