Liputan6.com, Jakarta - Ban menjadi satu-satunya komponen pada mobil yang bersentuhan langsung dengan jalanan. Sudah terbayang bukan jika ban merupakan salah satu perangkat paling penting pada kendaraan.
Di saat musim mudik seperti sekarang ini, kondisi ban harus diperhatikan sebelum kendaraan menempuh jarak yang jauh. Jika ban mengalami kerusakan tidak laik pakai dan mesti diganti baru, maka solusinya mengganti dua ban sekaligus.
"Kalau satu ban rusak baiknya ganti dua-duanya. Karena kalau cuma ganti satu maka akan timpang," buka Marcel Kurniawan dari The Real Driving Centre (RDC) di sela acara Daihatsu Sahabat Mudik 2015 di Jakarta, Senin (13/7/2015).
Dia menambahkan, untuk ban baru baiknya ditempatkan di bagian roda belakang. "Ban baru baiknya ditaruh belakang, karena gripnya masih bagus. Kalau di depan, saat melewati jalan basah maka air terbuang ke belakang, jika ban belakang tidak bisa membuang air maka akan timbul over steer," katanya.
Selain itu, potensi lain jika ban baru ditempatkan di depan akan berpengaruh pada sistem pengereman.
"Kedua efeknya pada rem, mobil saat ini biasanya roda depan pakai cakram belakang teromol. Rem cakram itu lebih menggigit, ban baru juga daya cengkramnya bagus. Maka kalau ditaruh depan akan terlalu pakem, dan bisa menimbulkan oversteer," jelasnya.
Lebih lanjut Marcel juga menyebut jika ban baru berpotensi licin. "Biasanya pada ban baru itu ada semacam pelapis (semacam lilin) yang membuat ban jadi licin," pungkasnya.
(ian/gst)