Liputan6.com, Jakarta - Banyak orangtua kurang awas dalam memperhatikan anak-anaknya. Misalnya, meninggalkan mereka di dalam mobil. Tidak banyak yang tahu bahwa perilaku tersebut dapat membahayakan anak.
Menurut data dari Safe Kids Worldwide, sejak 1998, lebih dari 600 anak di seluruh dunia meninggal karena serangan panas saat ditinggalkan di dalam mobil.
"Anak-anak tidak boleh ditinggalkan di dalam kendaraan," kata Dr Mary Thorpe, dokter di rumah sakit anak Boston, Amerika Serikat (AS) dikutip dari CBS News, Rabu (29/7/2015).
Menurut Thorpe, mobil yang ditinggalkan sangat cepat panas dan berpotensi mematikan dalam waktu yang sangat singkat. "Hanya perlu waktu 10 menit, suhu bisa meningkat 19 derajat," katanya.
Suhu panas di mobil lebih membuat anak menderita. "Tubuh anak lebih kecil daripada orang dewasa dan tidak memiliki mekanisme yang sama, sehingga gejala timbul lebih cepat dibanding orang dewasa," tambahnya.
Suhu di dalam kendaraan yang mencapai 40 derajat membuat anak akan mengalami stroke panas yang meliputi pusing, disorientasi, serta kulit memerah. Hanya beberapa derajat lebih tinggi, maka fungsi organ utama bisa gagal dan menyebabkan kematian.
Tidak ada pilihan lain yang dapat dilakukan oleh orangtua selain tidak meninggalkan anaknya di dalam mobil, meskipun dalam waktu sebentar saja.
(rio/sts)