Liputan6.com, Jakarta - Banyak dari orangtua yang membonceng anaknya di posisi depan saat mengendarai motor. Alasannya agar anak lebih mudah diawasi.
Padahal, itu sebetulnya adalah perilaku yang salah. Potensi bahaya yang akan dialami anak justru lebih besar. Misalnya, lebih mudah terkena hembusan angin dan debu.
"Anak-anak bisa cepat terkena hembusan angin yang tidak baik untuk tubuh mereka," tulis laman Welovehonda. Selain itu, saat pengendara mengerem mendadak, badan anak bisa terbentur motor.
Lalu, bagaimana membonceng anak yang benar? Tentu saja, anak harus berada di belakang orangtua dan menggunakan safety gear standar seperti jaket, dan sepatu. Pastikan bahwa kaki anak menginjak foot step.
Kemudian, kalau perlu gunakan sabuk bonceng, apalagi jika usia anak masih kecil. Pada anak yang lebih besar, minimal tangannya berpegangan pada orang tuanya. Usahakan jangan membawa anak lebih dari satu.
Terakhir, patuhi selalu semua rambu lalu lintas serta selalu awas dan berhati-hati dalam berkendara.
(rio/gst)
Jangan Bonceng Anak di Posisi Depan
Jangan bonceng anak di posisi depan saat mengendarai motor.
Advertisement