Liputan6.com, Jakarta - Teknologi terus berkembang. Tak terkecuali di ranah industri otomotif, khususnya roda empat.
Bila banyak pabrikan seperti Audi, Mercedes-Benz, dan BMW yang fokus menggarap mobil tanpa sopir atau otonomos, sebuah perusaaan kecil asal Amerika, Terrafugia justru punya fokus lain.
Ya, perusahaan yang salah satunya didirikan oleh Dr. Carl Dietrich ini membuat nyata mobil terbang yang biasa diangkat dalam film sains ilmiah. Terrafugia memperhitungkan, kendaraan evolusional ini sudah bisa dinikmati dalam 12 tahun ke depan.
Sebuah model bernama TF-X kini sedang digodog, yang memungkinkan siapapun bisa terbang dengan mudah dan tanpa perlu belajar lama, seperti laiknya mengoperasikan pesawat terbang. Mode terbang pada mobil ini dikontrol melalui komputer canggih.
"Untuk bisa mengoperasikan TF-X dengan baik setiap pengemudi hanya memerlukan waktu kurang dari lima jam," demikian laman Terrafugia mendeskripsikan kemudahan pengoperasian TF-X.
Dikatakan, TF-X memiliki jarak jelajah lebih dari 500 mil dan bisa mengangkut empat orang penumpang saat beroperasi di darat.
Untuk fitur keselamatannya, TF-X bakal dibekali kemampuan otomatis untuk menghindari lalu lintas udara, cuaca buruk, juga memungkinkan si pengemudi berkomunikasi dengan menara pengawas udara.
"Sebagai fitur darurat, ada sebuah sistem parasut yang bisa diaktifkan oleh operator ketika dirasa TF-X tak bisa mendarang dengan mudah."
Dijelaskan, TF-X hanya perlu lahan kosong dengan diameter 100 meter untuk terbang. Mobil lepas landas secara vertikal begitu pula saat mendarat mengandalkan sepasang baling-baling. Saat di udara, kecepatan maksimumnya bisa mencapai 321 km/jam. Jadi, tertarik?
(gst/sts)
Mobil Terbang Jadi Nyata
Terrafugia memperhitungkan, kendaraan evolusional ini sudah bisa dinikmati dalam 12 tahun ke depan.
Advertisement