Liputan6.com, Jakarta Ford Motor Indonesia kembali menggelar kegiatan bertajuk Ford Driving Skill for Life (FDSL) yang kali ini ditujukan untuk kalangan media. Kegiatan yang menggandeng Jakarta Defensive Driving Center (JDDC), memberi penyuluhan bagaimana berkendara yang baik dan benar.
Salah satu aspek yang diuraikan dalam program ini adalah pentingnya menghindari titik blind spot saat berkendara. Blind spot adalah suatu area yang tidak dapat dilihat pengemudi melalui kaca spion.
Dijelaskan Boy Falatehansyah, instruktur dari JDDC, para pengemudi dihimbau untuk membiasakan selalu melihat spion tiap 5-8 detik terutama sebelum bermanuver. Saat mengemudi, ia juga meminta agar memiliki perasaan seperti radar pesawat yang selalu awas dengan kondisi sekitar mobil.
"Biasakan untuk menoleh sesaat untuk memastikan area blind spot pada spion aman. Hal ini bertujuan agar kita selalu waspada dengan manuver kendaraan lain teutama sepeda motor," jelas Boy, Jumat (7/8/2015).
Boy menambahkan jika saat mengemudi di jalan terutama jalan tol dapat menimbulkan efek kantuk karena mata terfokus pada satu titik. Kondisi ini akan semakin besar terjadi pada pengendara yang memiliki mata silinder.
"Banyak pengemudi yang beralasan jika melihat spion malah membuat kantuk. "Pada kenyataannya, sering melihat spion malah bisa menghindari kantuk," pungkasnya.
(ysp/rio)
Mata Silinder akan Cepat Mengantuk, Begini Cara Mengatasinya
Banyak pengemudi yang beralasan jika melihat spion malah membuat kantuk.
Advertisement