Liputan6.com, Jakarta - Duet Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia telah berpredikat sebagai mobil sejuta umat. Meski laris manis dipasaran, mobil ini ternyata tidak luput dari kelemahan. Nah ulasan mengenai kelemahan Avanza-Xenia lawas ternyata menarik perhatian pembaca setia Liputan6.com.
Selain informasi itu, beberapa artikel lainnya juga mendapat respon positif, seperti berkendara pelan justru malah bikin boros, Mancester City yang menggandeng produsen ban mobil sebagai sponsor, hingga Nissan Juke yang mendapat penantang baru.
Berikut ringkasan artikel yang terangkum dalam Top 5 Otomotif sepanjang Senin (10/8):
Advertisement
1. Menelisik Kelemahan Avanza-Xenia Lawas
Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia telah menguasai pasar low multi purpose vehicle (LMPV) di pasar nasional sejak 2004. Data penjualan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) per Mei 2015 mencatat, total penjualan duet LMPV ini telah mencapai 72.611 unit atau sekira 14.500 unit per bulan.
Avanza-Xenia mendominasi pasar di segmen LMPV dengan pangsa 66,8 persen. Meski Avanza-Xenia berpredikat sebagai mobil terlaku di segmen LMPV, bukan berarti mobil yang sudah mencapai generasi kedua ini tanpa kelemahan.
2. Mau Irit? Jangan Berkendara Terlalu Pelan
Banyak orang yang salah kaprah mengenai pemahaman berkendara irit identik dengan kecepatan yang rendah. Hal ini pun keliru karena ternyata berkendara dengan konsumsi BBM terbaik yaitu dengan memacu mobil pada kecepatan konstan di rentang 60-80 km/jam.
Inilah yang menjadi salah satu materi Green Driving saat pelatihan Ford Driving Skill for Life untuk awak media beberapa waktu lalu. Dijelaskan Lea Indra, Communications Director PT Ford Motor Indonesia, berkendara dengan kecepatan rendah memang terbukti menurunkan konsumsi BBM.
3. Takut Mentok Saat Membuka Pintu, Ini Ada Cara Mengatasinya
Pelataran parkir yang padat kendaraan seringkali menjadi momok bagi pemilik mobil. Kondisi parkir yang rapat membuat pemilik mobil lupa saat membuka pintu hingga membentur mobil di sebelahnya.
Menyadari potensi bahaya itu, sekelompok tim insinyur dari perusahaan komponen otomotif Kiekert AG menciptakan suatu sistem pengereman otomatis pada engsel pintu agar tidak membuka terlalu lebar. Dalam penggarapannya, tim insinyur didukung para siswa di sekolah bisnis Erzbischoefliche Liebfrauenschule Cologne.
4. Ikuti Chelsea, Manchester City Gandeng Nexen Tire Buat Sponsor
Nama Nexen Tire mungkin kalah tenar dari Kumho ataupun Hankook sebagai ban yang sama-sama berasal dari Korea Selatan. Namun, kiprah Nexen Tire di Eropa telah berlangsung cukup lama sebagai penyedia ban pabrikan Eropa seperti Volkswagen, Fiat, Renault, dan Daimler.
Bermodal kepercayaan yang diusung pabrikan besar Eropa, Nexen Tire pun ingin semakin dikenal publik dengan cara menjadi sponsor dari Manchester City. Pendandatanganan kerja sama antara Nexen Tire dengan Manchester City dilangsungkan pada Kamis (6/8) di City Football Academy.
Segmen kendaraan compact SUV atau crossover kini semakin digandrungi konsumen. Pabrikan otomotif dunia pun berlomba menghadirkan model crossover pada lini produksi mereka.
Menyadari perkembangan pesat yang dicapai kompetitor membuat para petinggi Kia langsung memberi lampu hijau pada Niro untuk diproduksi. Konsep ini menurut jadwal akan dilepas ke pasaran pada 2018.
(ian/sts)