Liputan6.com, Serpong - Toyota Mirai yang berbahan bakar hidrogen atau berteknologi fuel cell ternyata telah dipesan sebanyak 1.000 unit di Jepang, sejak dipasarkan Desember 2014. Pembeli Mirai akan mendapat jaminan bahan bakar hidrogen dan komponen dari Toyota Motor Corporation selama tiga tahun.
"Padahal Toyota mendesain produksi Mirai 400 unit per tahun. Sehingga Toyota harus menaikkan jumlah produksi Mirai di Motomachi Plant. Antusiasme publik terhadap kendaraan fuel cell rupanya tinggi di Jepang," kata Dadi saat penjelasan mengenai kendaraan Mirai di booth Toyota di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015 di Indonesia Conventioan Exhibition (ICE), Serpong, Tangerang, Jumat (21/8).
Tak cuma dipasarkan di Jepang, lanjut Dadi, Toyota Mirai juga diniagakan ke Amerika Serikat (AS) sejak Mei 2015 dan akan mulai dikirim ke konsumen pada Oktober tahun ini. Toyota mengklaim, Mirai merupakan mobil fuel cell pertama yang diproduksi secara komersial di dunia.
Dipasarkannya Mirai di Jepang dan AS tak terlepas dari komiten kedua negara terhadap pembangunan infrastruktur stasiun pengisian hidrogen. Saat ini, Jepang berkomitmen menambah 100 stasiun pengisian hidrogen hingga 2016. Sedangkan AS akan menambah 20 stasiun pengisian dari 10 stasiun pengisian pada tahun ini.
Adapun, Mirai mengandalkan teknologi fuel cell dan hybrid. Dengan demikian, mobil ini sama sekali tidak menghasilkan emisi CO2 atau zero carbon emission.
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan Toyota Motor Corporation (TMC), satu kali pengisian penuh bahan bakar bisa dimanfaatkan mobil untuk melaju sejauh 650-700 km. Untuk mengisi penuh tangki bahan bakar, Toyota mengklaim bahwa Mirai hanya memerlukan waktu 3-5 menit.
(msu/gst)
Mobil `Anti BBM` Toyota Laku 1.000 Unit di Jepang
Pembeli Mirai akan mendapat jaminan bahan bakar hidrogen dan komponen dari Toyota Motor Corporation selama tiga tahun.
Advertisement