Sukses

Sepasang Mobil Tua Bikin Gempar GIIAS 2015

Sepasang mobil tua menyeruak di antara sekumpulan mobil-mobil baru dan mobil masa depan.

Liputan6.com, Tangerang Selatan - Pada umumnya, pameran otomotif menampilkan lini terbaru yang diproduksi pabrikan otomotif. Kalaupun menampilkan model lawas, biasanya terdapat pada pameran mobil-mobil klasik.

Namun kali ini di GIIAS 2015, sepasang mobil tua menyeruak diantara sekumpulan mobil-mobil baru dan mobil masa depan. Adapun kedua mobil berusia uzur ini adalah Toyota Kijang Buaya dan Porsche 356 Cabrio. Kehadiran mobil lawas ini menjadi pemandangan unik dan menggoda para pengunjung pameran untuk melihat lebih dekat.

Seperti apa detil kedua mobil lawas tersebut? Berikut ini ulasan singkatnya:

1. Porsche 356

Untuk memikat pengunjung, Eurokars selaku distributor resmi Porsche di Indonesia sengaja menampilkan Porsche 356. Pada gelaran GIIAS 2015, Eurokars memboyong 356 dalam versi atap terbuka.

Mobil ini adalah model perdana yang diproduksi oleh Porsche saat masih bermarkas di Austria pada 1948. Di tahun pertamanya, Porsche membangun 356 sebanyak 50 unit. Porsche terus melanjutkan produksi 356 saat pindah ke Zuffenhausen, Jerman, sampai dengan April 1965. Selama 18 tahun, mobil ini telah diproduksi sekira 76 ribu unit.

Porsche 356 menawarkan keunggulan sebagai mobil yang ringan dan lincah. Mobil ini juga masih didukung dengan mesin yang sederhana berkapasitas 1,1 liter yang dikawinkan dengan transmisi manual empat percepatan. Daya maksimal yang sanggup dihasilkan mesin yang diposisikan pada bagian belakang mobil ini sebesar 40 Tk.

2 dari 2 halaman

Next

2. Toyota Kijang Buaya

Booth PT Toyota Astra Motor (TAM) yang terletak di Hall 10 ICE, BSD City turut serta menampilkan pikap Toyota Kijang generasi pertama atau yang juga dikenal sebagai Kijang Buaya. Dijuluki buaya karena desain kap depan Kijang yang dapat terbuka lebar hingga ke tepi sehingga mirip dengan moncong hewan reptil yang biasa hidup di sungai dan rawa tersebut.

Alih-alih seperti mobil-mobil modern yang sudah menggunakan power window yang tinggal dipencet, Kijang buaya masih menggunakan jendela sederhana yang ditutupi dengan terpal dan plastik buram seperti kaca belakang bajaj. Mau tidak mau, untuk membuka ataupun menutup jendela terpaksa harus menggulung terpal.

Pada versi aslinya, jendela bagian belakang tidak menggunakan kaca ataupun penutup apapun sehingga dibiarkan terbuka. Sementara itu pada Kijang Buaya yang tampil di GIIAS, mobil ini sudah menggunakan kaca bagian belakang.

Untuk jantung mekanis, Kijang Buaya didukung mesin berkode 3K dengan kapasitas 1,2 liter. Pada masanya, mesin ini juga digunakan oleh sedan legendaris Toyota yakni Corolla.

(ysp/ian)