Liputan6.com, Jakarta - Mobil listrik generasi kedua hasil pengembangan Dahlan Iskan bersama enginer asli Indonesia, Ricky Elson‎ beberapa waktu lalu dinyatakan tidak layak produksi karena tidak lolos uji emisi.
Akibatnya, sampai saat ini Selo, nama mobil listrik tipe sport tersebut hanya sebagai saksi bisu bahwa Indonesia mampu membuat mobil sport ramah lingkungan yang juga dikembangkan di beberapa negara maju.
Dua tahun berlalu, Ricky sebagai pengembangnya kembali tergugah untuk mengembangkan Selo generasi selanjutnya. Namun sayangnya, setelah dinyatakan tidak layak produksi di Indonesia, negeri tetangga akan mengambil alih pengembangan mobil tersebut.
Dalam status media sosialnya, Ricky Elson mengungkapkan 'M' menjadi negara yang menyatakan minatnya untuk mengajak kerjasama untuk mengembangkan mobil listrik tersebut.
"Kelanjutan dari pertemuan dgn seseorang di KL, 8 bulan yang lalu‎, hari ini dapat kabar, ada keinginan keras mereka ('M')‎ untuk pengembangan mobil listrik, bersama tim kami," tulis Ricky yang dikutip Liputan6.com, Selasa (1/9/2015).
Ricky menjelaskan ini adalah pilihan yang akan dia tempuh meski dirinya mengakui keputusannya akan disesali sejumlah kalangan dari Tanah Air. Ia menegaskan langkahnya ini semata-mata untuk membuatnya tetap berkarya. Bila jadi dipinang, Ricky pun mengajukan syarat agar pembuatan mobilnya nanti harus dilakukan di Indonesia.
(yas/gst)
Ironis, Mobil Listrik Karya Anak Bangsa Dipinang Negara Tetangga
Ricky Elson mengungkapkan 'M' menjadi negara yang menyatakan minatnya untuk mengajak kerjasama.
Advertisement