Liputan6.com, Jakarta - Meskipun sudah lama diperkenalkan di Indonesia, Pertamina Vi-Gas belum cukup populer di Tanah Air. Padahal, dengan bahan bakar gas cair, emisi gas buang yang keluar sangat minim, atau dengan kata lain lebih ramah lingkungan.
Selain faktor-faktor infrastruktur seperti masih sedikitnya stasiun pengisian bahan bakar gas, ada lagi faktor lainnya yang membuat belum berkembangnya penggunaan Vi-Gas, salah satunya adalah ketidak yakinan pengguna itu sendiri.
Banyak yang menganggap, menggunakan Vi-Gas tidak aman. Padahal, anggapan tersebut tidak tepat karena baik tabung penyimpan gas dan converter kit telah memenuhi standar keselamatan internasional.
Selain itu, hal yang umumnya sering ditanyakan adalah, apakah ada perawatan khusus jika menggunakan bahan bakar gas? Dalam laman Autogas Indonesia, salah satu vendor resmi PT Pertamina (Persero), ada setidaknya tiga aspek yang perlu diperhatikan.
Pertama, melakukan cek berkala hose system. Sistem ini secara umum merupakan selang karet yang dirancang untuk membawa cairan dari satu tempat ke tempat lainnya di dalam mobil. Dalam konteks Vi-Gas, yang dimaksud hose adalah selang untuk gas cair. Â
Kedua, lakukan perawatan berkala setiap enam bulan untuk pemeriksaan jalur gas. Salah satu komponen utama converter kit adalah jalur gas yang menghubungkan antara tabung gas dengan converter-nya, membentang antara bagian belakang hingga mesin.
Perawatan khusus terakhir yang perlu dilakukan adalah mengganti filter gas setiap 25 ribu km atau satu tahun. Dengan mengikuti cara ini, tidak perlu ragu lagi untuk terus menggunakan gas sebagai bahan bakar utama menggantikan bensin.
(rio/sts)
Jangan Takut Pakai Mobil Gas, Ini Cara Pengamanannya
Berikut adalah tiga aspek utama yang harus diperhatikan para pengguna mobil dengan bahan bakar gas (Vi-Gas).
Advertisement