Liputan6.com, Beijing - Perusahaan riset investasi bernama Morningstar memprediksi industri otomotif Tiongkok akan stagnan selama dua tahun ke depan sebelum akhirnya mulai tumbuh kembali pada 2017.
Sebagaimana yang dilansir Automotive News, Morningstar memperkirakan penjualan kendaraan baru di Tiongkok akan jatuh lagi tahun ini dan tahun depan, sebagai akibat dari perlambatan ekonomi dan menurunnya nilai saham.
"Sekira 90 persen dari konsumen Tiongkok membayar tunai mobil barunya, ini membuat nilai di pasar saham berkurang. Memburuknya pertumbuhan Tiongkok ini mengejutkan,"Â ujar Richard Hilgert, analis Morningstar.
Bagaimana tidak, penjualan mobil disana terus meningkat hingga semester pertama 2015, tetapi langsung turun 7 persen pada Juli lalu. Morningstar memprediksi penjualan mobil penumpang tahun ini akan turun sekira 3 persen.
Tahun depan, kecenderungannya juga sama. Morningstar memperkirakan penjualan juga menurun sejumlah 3 persen.
Sementara itu, pada 2017, mereka melihat penjualan mobil Tiongkok mulai naik sekira 3 persen, dengan kenaikan yang cukup kuat dan stabil pada 2018.
Kesimpulan mereka, meskipun pasar Tiongkok untuk jangka pendek stagnan dan bahkan menurun, tetapi dalam jangka menengah dan panjang, pertumbuhan industri otomotif di sana tetap menjanjikan.
(rio/ian)