Liputan6.com, Tokyo - Industri otomotif nampaknya menjadi magnet yang sangat kuat, bahkan bagi perusahaan yang sebetulnya tidak bergerak di bidang tersebut. Terbukti, banyak yang kemudian terjun ke industri tersebut.
Raksasa elektronik, Sony, mengatakan ketertarikannya untuk `bermain` di industri yang sebetulnya sedang lesu ini. Mereka tertarik untuk bermitra dengan pabrikan yang telah mapan. Demikian laporan dari Leftlanenews, dilansir Selasa (8/9/2015).
Rencananya, mereka akan semakin memperluas penggunaan sensor kamera pada kendaraan. "Saat ini kami memang belum punya rencana, tapi tidak pernah juga mengatakan tidak ingin," ujar Kazuo Hirai, CEO Sony.
Hirai juga menambahkan, bagaimana kemunculan Tesla Motors yang memproduksi mobil listrik telah membuka cara pandang mereka terhadap industri otomotif.
Untuk saat ini, selain sensor kamera, Sony juga telah memiiki teknologi penopang industri otomotif lainnya seperti baterai isi ulang lithium-ion, serta robot pintar.
Ia menambahkan, seandainya mereka dan perusahaan teknologi lainnya ingin merkecimpung ke dunia otomotif, maka salah satu tantangan terbesarnya adalah membangun kepercayaan dari para konsumen.
Sebagai tambahan, sampai saat ini telah ada beberapa raksasa teknologi yang bermain di industri otomotif, di antaranya adalah Apple dan Google. Google bahkan sedang mengembangkan mobil yang bisa berkendara mandiri (otonomos).
(rio/ian)