Sukses

Orang Singapura Lebih Sreg Nyetir Porsche daripada Lamborghini?

Menunggangi sportscar atau bahkan supercar sekalipun sudah jadi gaya hidup masyarakat Singapura.

Liputan6.com, Singapura - Pelbagai mobil dengan banderol tinggi yang berkeliaran di Singapura bukanlah hal baru. Sebab, fenomena ini tumbuh pesat seiring dengan kondisi ekonomi masyarakat Negeri Singa.

Diakui Karl Dawuralla, seorang instruktur Porsche Singapura, menunggangi sportscar atau bahkan supercar sekalipun sudah jadi gaya hidup masyarakat Singapura, khususnya yang berpenghasilan tinggi.

"Fenomena ini kian semarak dalam lima tahun terakhir," kata Karl, yang juga pemilik Porsche 911. Bahkan, tak jarang, pemilik mobil berharga fantastis itu, lanjutnya, punya lebih dari satu sportscar maupun supercar.

"Kalau yang punya Lamborghini, nggak mungkin ia kendarai mobilnya untuk harian. Pasti ada model lain yang jadi andalan," imbuh dia. Model yang jadi andalan itu, jelas Karl, adalah mobil sport asal Jerman, Porsche.

Klaim ini didasari Karl dari aspek kenyamanan dan kesenangan berkendara. Menurut dia, Lamborghini tak nyaman untuk kebutuhan harian. Sedangkan Porsche, bisa diandalkan, baik untuk mobilitas sehari-hari hingga kebutuhan mobil dengan performa mumpuni.

"Coba bandingkan, nyetir Lamborghini dengan Porsche enak mana?" tanya Karl. "Ya, Porsche. Ini bisa buat harian dan bisa diandalkan untuk urusan performa," tuntas dia.

(gst/sts)