Sukses

Harga Mobil Suzuki Naik Lagi?

Harga mobil akan tetap bila kondisi kurs maksimum Rp 14.500.

Liputan6.com, Jakarta - Pelemahan rupiah terhadap dollar AS membawa berdampak buruk bagi sektor otomotif. Untuk bertahan, setiap Agen Pemegang Merek (APM) punya strategi masing-masing.

Hal ini disampaikan oleh Davy J. Tuilan selaku deputy 4W managing director PT SIS. "Saya rasa perusahaan otomotif telah membuat rencana masing-masing," katanya saat peresmian dealer Suzuki di bilangan Sunter, Senin (14/9/2015).

Meskipun begitu, strategi tersebut tentu ada batasnya. Kata Davy, pabrikan masih bertahan bila kondisi kurs maksimum Rp 14.500. Melewati itu, kemungkinan harga mobil akan dinaikkan.  

Tetapi, bagi Suzuki sendiri hal tersebut bukanlah satu-satunya faktor untuk menaikkan harga. Apalagi, mereka baru saja menaikkan harga mobil beberapa waktu yang lalu.

"Kalau kita, untuk naikin harga harus lihat beberapa faktor. Kita akan analisa bersama, bukan berarti harga harus dan langsung naik," tambahnya.

Davy menganggap kondisi yang sulit saat ini akan segera berakhir. Menurutnya, meskipun kebijakan pemerintah baru akan terlihat hasilnya untuk jangka panjang, tetapi itu perlahan membuat banyak pihak kembali akan berinvestasi.

"Intinya situasi otomotif masih oke. Tahun 1998 juga kita bisa bertahan. Industri otomotif tidak akan mati sama sekali," tutupnya.

(rio/gst)