Liputan6.com, Jakarta - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak selalu berdampak negatif terhadap industri otomotif. Salah satunya bagi General Motors (GM) Indonesia.
Presiden direktur GM Indonesia, Gaurav Gupta, dalam wawancara dengan Liputan6.com, Selasa (23/9/2015), justru merasa diuntungkan dengan melemahnya rupiah. Menurutnya, inilah waktu yang tepat untuk membangun fondasi yang kuat.
"Melemahnya nilai tukar rupiah jadi momentum untuk menguatkan fondasi perusahaan yang baru berubah menjadi perusahaan distribusi (NSC)," ujarnya di Jakarta.
Dengan demikian, saat perekonomian kembali membaik, GM Indonesia berharap telah memiliki dasar yang kokoh sehingga dapat lebih tangguh untuk bersaing dengan pabrikan lain. Meskipun mereka sendiri sadar jika kondisi yang tidak menguntungkan seperti ini nampaknya tidak akan pulih dalam waktu singkat.
Untuk membuat fondasi ini, GM Indonesia telah menentukan empat strategi utama. Pertama, memperkuat basis konsumen melalui program complete care. Hal ini bertujuan agar konsumen GM semakin loyal pada mereka.
Kemudian, strategi kedua dan ketiga adalah dengan memperkuat jaringan dealer dengan fokus pada daerah yang belum dijamah, serta meningkatkan kualitas SDM yang ada dengan pelatihan-pelatihan.
Sebagai strategi terakhir, GM Indonesia juga akan memperkenalkan produk anyar untuk konsumen Tanah Air. Menurutnya, poduk ini akan disesuaikan dengan tren yang sedang berjalan, yaitu mulai bergesernya minat konsumen Indonesia terhadap MPV ke LCGC.Â
(rio/sts)
GM Merasa Diuntungkan dengan Melemahnya Rupiah
Presiden Direktur GM Indonesia, Gaurav Gupta, justru merasa diuntungkan dengan melemahnya rupiah.
Advertisement