Liputan6.com, London - Sebuah survei menyimpulkan bahwa remaja akan lebih memilih mobil listik sebagai kendaraannya di masa depan. Responden dari survei ini adalah 800 anak muda yang berusia antara 14 hingga 17 tahun.
Melansir Express, Rabu (21/10/2015), survei ini juga jadi salah satu bagian kampanye. Dengan tema `Go Ultra Low`, kampanye ini dimaksudkan untuk meningkatkan pembelian mobil rendah atau nol emisi di masa depan.
Studi ini menemukan bahwa 81 persen remaja berusia 14 tahun akan membeli mobil listrik sebagai kendaraan pertama mereka. Sementara kategori usia lainnya hampir mirip, tetapi dengan persentase yang lebih rendah.
Anak-anak muda ini juga cenderung mengasosiasikan mobil listrik dengan hal positif, misalnya emisi yang lebih rendah (56 persen), udara bersih (48 persen), serta mobil populer di masa depan (34 persen).
Lebih dari seperempat responden mengatakan bahwa pemilihan mobil listrik adalah karena lebih enak saat dikendarai.
Dr Ian Pearson, futurolog (ilmuwan sosial yang mampu memprediksi kemungkinan dimasa depan berdasarkan fakta-fakta yang ada di masa sekarang) mengatakan bahwa hasil survei ini adalah hal yang wajar.
"Anak muda sangat menyadari masalah lingkungan. Mereka melihat bahwa mobil listrik dapat menjadi solusi," ujarnya.
Sementara itu, Poppy Welch selaku kepala kampanye mengatakan bahwa mobil listrik memang pilihan yang logis di masa depan. "Mobil listrik dapat melakukan perjalanan jarak jauh dengan lebih murah, sehingga logis dijadikan mobil pertama," ujarnya.
(rio/ian)