Liputan6.com, London - Perkembangan mobil listrik terkadang terhambat oleh lambannya kinerja pemerintah. Hal ini bukan hanya terjadi di negara berkembang saja, tetapi negara maju seperti Inggris.
Baru-baru ini, untuk `memaksa` pemerintah Negeri Ratu Elizabeth itu menyediakan marka resmi untuk stasiun pengisian mobil listrik, Nissan bekerja sama dengan Ecotricity, perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan.
Inggris saat ini memiliki lebih dari 9.000 stasiun pengisian mobil listrik tanpa adanya marka resmi yang mengarah pada mereka. Aliansi ini memaksa pemerintah untuk membuat marka sebagaimana pada stasiun pengisian lain.
Menurut Ecotricity, hal ini semakin mendesak. Mengingat fakta bahwa tahun ini perkembangan mobil listrik semakin pesat saja. Â
"Mereka (marka resmi) akan memberikan arahan yang diperlukan bagi ribuan pengemudi mobil listrik di Inggris," ujar Dale Vince, pendiri Ecotricity, dikutip dari Carscoops, Senin (26/10/2015).
Vince menambahkan, dengan adanya marka ini, kesadaran masyarakat juga akan semakin meningkat. "Akan lebih banyak orang beralih ke mobil listrik karena menganggap infrastrukturnya siap," tambahnya. Â
Nissan saat ini telah menjual lebih dari 11 ribu mobil listrik model Leaf di Inggris, dan hampir 200 ribu di dunia. Jumlah ini membuat pabrikan asal Jepang ini menjadi produsen mobil listrik terlaris di dunia.
(rio/sts)
Nissan Ingin Ada Marka Resmi Stasiun Pengisian Mobil Listrik
Nissan ingin pemerintah Inggris buat marka jalan khusus untuk stasiun pengisian mobil listrik.
Advertisement