Liputan6.com, Canberra - Pabrikan otomotif terbesar asal Swedia, Volvo, sedang mengembangkan teknologi di mobil yang dapat mendeteksi kanguru. Teknologi ini berpotensi mengurangi ribuan tabrakan yang terjadi tiap tahun di Australia.
Kanguru, marsupial terbesar yang masih hidup, adalah hewan yang paling sering tertabrak mobil di Australia. Kasus kecelakaan sering kali disebabkan karena hewan yang bisa berlari hingga 60 km/jam ini tiba-tiba muncul di depan mobil.
"Dari banyak hewan lamban yang kami teliti seperti sapi dan kambing, perilaku kanguru lebih tidak menentu," ujar Martin Magnusson, safety engineer Volvo Cars, dikutip dari News Australia, Jumat (30/10/2015).
Menurut pemerintah Australia, Canberra adalah `hotspot` tabrakan. Tempat inilah yang paling sering terjadi tabrakan. Sementara secara keseluruhan, 9000 kecelakaan yang melibatkan kanguru terjadi tahun lalu.
Baca Juga
Teknologi ini diharapkan mampu mendeteksi gerakan apapun yang ada di depan mobil melalui sensor yang dipasang di gril. Teknologi ini dilengkapi pula dengan kamera resolusi tinggi.
Jika kanguru terdeteksi dan pengemudi tidak segera mengerem kendaraannya, maka dengan teknologi ini rem akan secara otomatis berfungsi. Kecelakaan pun akhirnya bisa dihindari.
Sebetulnya, teknologi ini mirip dengan forward collision warning atau peringatan tabrakan depan. Bedanya, fitur collision warning dimaksudkan bukan untuk mencegah mobil menabrak kanguru, melainkan objek lain, termasuk manusia.
(rio/ian)
Advertisement