Sukses

Mengurai Jurus Kamekameha `Dragon Ball` di Mesin Rotari Mazda

SKYACTIV-R yang dibungkus dalam konsep RX-VISION tentu mengusung solusi baru untuk menjawab permasalahan pada mesin rotari terdahulu.

Liputan6.com, Jakarta - SKYACTIV-R menjadi era baru dalam pengembangan mesin rotari Mazda. Mesin baru ini dijanjikan lebih hemat bahan bakar, rendah emisi, dan punya durabilitas tinggi.

SKYACTIV-R yang dibungkus dalam konsep RX-VISION tentu mengusung solusi baru untuk menjawab permasalahan yang ada pada mesin rotari terdahulu.

Prinsip mesin rotari

Pada prinsipnya, kerja mesin rotari dan mesin piston 4 langkah tak jauh berbeda. Di mana, terdapat proses hisap (intake), kompresi (compression), pembakaran (combustion), dan pembuangan (exhaust).

Namun, yang membedakan adalah komponen penggeraknya. Rotari menggunakan rotor yang berbentuk oval. Kemudian dalam ruang oval yang menyerupai ruang silinder berbentuk kulit kacang. Di sana, ruang silinder terbagi dalam tiga bagian.



Untuk konstruksinya, mesin rotari punya komponen utama; roda gila, rotor belakang, rotor depan, bobot penyeimbang dan poros eksentrik. Pada ujung rotor dengan dinding silinder ada sil khusus yang disebut Apek, yang menjadi pembatas antara ruang silinder.

Cara kerja mesin rotari adalah rotor yang berbentuk segitiga berputar di rumah silinder. Langkahnya, dimulai dari proses intake. Saat rotor bergerak "menyapu" dan ruangan tertutup seal rotor maka terjadilah kompresi dan kemudian dibakar melalui nyala busi.

Gerakan dari pembakaran udara dan bahan bakar itu membuat rotor bergerak dan mendorong sisa pembangkaran ke proses pembuangan.

Dalam satu kali putaran, rotor akan menciptakan tiga mekanisme kerja. Bandingkan dengan mesin 4 langkah yang perlu dua kali putaran engkol untuk setiap mekanisme kerja.

Kendati demikian, bukan berarti mesin rotari tak punya kelemahan. Banyak konsumen yang mengeluhkan seal Apex yang memicu kebocoran serta nyala api busi yang tak stabil.

Jurus kamekameha

Kiyoshi Fujiwara, Managing Executive Officer Mazda Motor Corporation (MC) punya solusi akan masalah itu. Pada SKYACTIV-R, Mazda menerapkan seal Apex yang fleksibel dan memiliki kemampuan sapuan yang lebih baik.

Sedangkan untuk membuat nyala api busi stabil, Fujiwara menuturkan mereposisi tempat busi. Dalam paparannya, ia merubah posisinya dan tak lagi menempel di rotor housing. Busi akan ditempatkan pada ruang khusus di mana nyala busi akan ditembakkan ke rumah silinder.



Mekanisme ini, kata Fujiwara, menyerupai jurus kamekameha pada film animasi Dragon Ball.

Hingga saat ini, belum ada informasi lebih lanjut soal SKYACTIV-R yang jadi generasi terbaru mesin rotari Mazda. Yang pasti, konsistensi Mazda dalam pengembangan mesin unik ini patut diapresisasi. Apalagi, mereka menjanjikan mesin lebih rendah emisi dan irit BBM, yang menjadi problem mesin rotari terdahulu.

"Berbagai macam permasalahan harus diatasi. Kami terus melakukan upaya pengembangan sesuai dengan semangat Mazda yaitu never stop challenging," kata Masamichi Kogai, Representative Director and President and CEO Mazda Motor Corporation (MC) di Jepang.


(gst/sts)