Liputan6.com, Jakarta - Suspensi dan peredam kejut menjadi komponen penting pada mobil. Tak hanya menjadi penunjang utama kenyamanan di perjalanan, kinerja suspensi turut menunjang stabilitas kendaraan.
Karena suspensi terus menerus bekerja saat mobil berjalan, usia pakainya pun bergantung pada jarak tempuh kendaraan tersebut. Kemal A. Bachrie selaku Direktur Utama PT Khatulistiwa Suryanusa yang menaungi bengkel KS Motorsport mengungkapkan jika pada umumnya usia pakai maksimal suspensi bila mobil aktif digunakan umumnya 2 tahun.
Baca Juga
"Umumnya suspensi memiliki daya tahan selama dua tahun, tapi tergantung dari harga mobilnya juga. Kalau makin mahal bisa makin lama," beber Kemal, yang ditulis Kamis (12/11/2015).
Advertisement
Pria pemilik bengkel yang berlokasi di Jalan Pramuka Raya Kav. 69 Jakarta Timur melanjutkan jika usia shock arbsober mobil yang sudah melampaui batas maksimalnya biasanya bantingan mobil tidak enak. Gejala yang cukup jelas dirasakan saat kinerja suspensi sudah tidak maksimal menurut Kemal adalah goncangannya yang abnormal.
Jika sudah begini, Kemal mewanti-wanti agar pemilik mobil tidak mengabaikan kerusakan yang ada. Kinerja suspensi berkaitan erat dengan keselamatan.
"Saya nggak setuju waktu orang bilang shock breaker rusak itu tidak masalah asal bisa jalan, itu bahaya. Kalau suspensi rusak atau sampai bocor sebaiknya diperbaiki," tuntasnya.
(ysp/sts)