Liputan6.com, Jakarta - Recall atau penarikan kembali kendaraan bermotor yang sudah sampai ke tangan konsumen adalah hal lumrah di negara yang menomorsatukan aspek keselamatan, misalnya Eropa dan Amerika Serikat (AS).
Berbeda dengan di negara dunia ketiga, di negara-negara itu bahkan hal yang seakan tidak penting jadi alasan penarikan. Meski memang, ada pula recall yang benar-benar mendesak, misalnya yang terjadi pada jutaan mobil yang menggunakan airbag Takata.
Baca Juga
Diolah dari Autoblog, berikut adalah lima alasan penarikan yang cukup aneh dan terkesan sepele, tetapi faktanya dilakukan sepanjang tahun ini:
Cadillac ATS
Akhir Juli lalu, General Motors (GM) selaku perusahaan induk menarik 82.620 unit sedan Cadillac ATS karena masalah yang memungkinkan sunroof menutup atau membuka sendiri.
Apa yang dipermasalahkan adalah derajat kemiringan dan pergeseran soonroof yang belum sesuai dengan standar hukum federal. Ini dikliam dapat membahayakan keselamatan pribadi pengendara.
Sebelumnya, GM telah me-recall model dengan masalah serupa pada Februari, dengan jumlah sebanyak 67 ribu unit. Selain di AS, penarikan pada model tahun 2013 hingga 2016 ini juga dilakukan di Kanada, Meksiko, dan beberapa wilayah lain.
Next
Porsche Cayenne
Recall biasanya dilakukan terhadap ribuan hingga jutaan unit. Tapi tidak dengan Porsche Cayenne. Pada Januari lalu, Porsche Cars North America hanya menarik dua unit mobil karena masalah suspensi.
Dengan demikian, Porsche menjadi salah satu pabrikan yang pernah melakukan recall dengan jumlah paling sedikit sepanjang masa.
Dua mobil yang dibuat pada 26 dan 27 November 2014 itu ditarik karena ada indikasi kesalahan manufaktur yang membuat suspensi depan dan as roda belakangnya tidak selaras. Konsekuensinya, jika dibiarkan maka risiko kecelakaan semakin tinggi.
Audi Q3
April lalu, 3.646 unit Audi Q3 ditarik dengan alasan kerusakan pada sunroof. Dijelaskan, jika mesin mati sementara sunroof sedang dalam proses menutup, maka proses penutupan terus berlanjut, bahkan, jika ada tangan pengemudi di sana. Tentu, hal ini dapat menimbulkan potensi cedera.
Penyidik menjelaskan bahwa sunroof seharusnya berhenti saat mesin dimatikan. Kondisi ini tidak memenuhi persyaratan Federal Motor Vehicle Safety Standards (FMVSS) 118.
Untuk memperbaiki masalah ini, dealer Audi berjanji memperbarui modul kontrol sunroof, dan telah mereka lakukan mulai 13 April lalu. Pemilik mobil tidak dikenai biaya apapun untuk menyelesaikan masalah ini.
Advertisement
Next
Rolls-Royce
Jika Porsche menarik dua unit mobil, maka Rolls-Royce lebih `hebat` lagi. Pada November lalu, mereka hanya menarik satu unit mobil: Rolls Royce Ghost yang dilengkapi dengan mesin V12 twin turbo.
Mobil yang dibuat pada 2014 ini terindikasi memiliki masalah di airbag. National Highway Traffic Safety Administration menganggap mobil tersebut gagal untuk memenuhi standar keselamatan berkendara.
Laman Financial Times mengatakan bahwa model ini telah meninggalkan pabriknya di East Sussex, Januari 2014 lalu. Meskipun begitu, sampai pertengahan November lalu pemiliknya yang ada di Amerika Utara belum mengirim mobilnya ke bengkel.
Tesla Model S
Tesla, pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat (AS), akhir November lalu mengumumkan penarikan terhadap semua Model S yang berjumlah 90 ribu yang telah dijual sejak 2012 lalu.
Recall dilakukan karena adanya indikasi masalah pada sabuk pengaman. Dilaporkan Dailymail, sabuk pengaman terindikasi tidak mengikat dengan benar. Meski begitu, belum ada laporan kecelakaan atau cedera karena masalah ini. Menurut Tesla, masalah tersebut telah mencoreng nama baik mereka.
Dalam email itu juga disebutkan bahwa pabrikan telah memeriksa 3.000 unit kendaraan, tetapi tidak menemukan ada masalah apapun. "Tapi kami telah memutuskan untuk tetap melakukan penarikan sebagai langkah proaktif dan pencegahan demi memastikan bahwa komponen itu terhubung dengan benar," ujar Tesla.