Sukses

Kaleidoskop Otomotif Agustus: Honda Sonic Terlahir Kembali

Agustus 2015 menjadi bulan bersejarah bagi PT Astra Honda Motor (AHM).

Liputan6.com, Jakarta - Agustus 2015 menjadi bulan bersejarah bagi PT Astra Honda Motor (AHM). Di bulan ini AHM merilis model baru sekaligus penantang terkuat Suzuki Satria F150, yakni New Honda Sonic 150R.

Honda Sonic menjadi angin segar bagi pecinta motor yang kerap disebut model "ayam jago" tersebut. Dijual dengan harga awal Rp 20,9 juta, Sonic langsung menjadi buruan konsumen.

Honda Sonic 150R mengusung mesin dengan kubikasi 149,16 cc DOHC dengan kompresi 11,3:1. Daya maksimal yang mampu dilontarkan mesin tersebut mencapai 16 Tk pada 9.000 rpm dengan torsi 13,5 Nm pada 6.000 rpm.

Ayam jago andalan Honda ini hadir dalam empat pilihan warna yaitu Spartan Black, Active White, Neo Magenta (ungu), Energetic Red dan Repsol. Bersamaan dengan peluncuran New Honda Sonic 150R, AHM juga merilis model facelift dari Honda CB150R StreetFire.

Tidak cuma Honda Sonic dan CB150R StreetFire, artikel yang mengulas sebuah motor yang terbuat dari sendok makan sukses menarik perhatian pembaca di bulan Agustus 2015.

Adalah Seniman asal Amerika Serikat (AS), Jim Rice, yang membuat sepeda motor dengan sendok. Bukan hanya beberapa bagian saja, melainkan seluruhnya.

Setiap bagian dari motor ini terbuat dari sendok, termasuk mesin, velg, ban, lampu depan, hingga tangki bensin. Desain motornya sendiri menyerupai chopper.

Melansir Motorbiker, Jim menggunakan sendok ini tanpa mengubahnya. Ia memang menjaga agar kondisi sendok tetap seperti aslinya. Alhasil, ia hanya melakukan beberapa pembengkokan sederhana dengan tangannya sendiri saat membuat karya ini.

Motor Chopper dari sendok ini memiliki panjang 68 cm dan berat 3,7 kg. Tidak hanya untuk dirinya sendiri, motor mungil tersebut juga dijual. Ia membanderolnya US$ 3.499 atau sekira Rp 47,2 juta di situs Etsy.

Satu lagi artikel yang juga mendapatkan sorotan selama Agustus adalah tips dalam membonceng anak saat naik motor. Seperti diketahui, banyak orangtua yang kurang memperhatikan keamanan dan keselamatan sang buah hati dengan menempatkan si anak di posisi depan.

Potensi bahaya yang akan dialami anak justru lebih besar. Misalnya, lebih mudah terkena hembusan angin dan debu.

"Anak-anak bisa cepat terkena hembusan angin yang tidak baik untuk tubuh mereka," tulis laman Welovehonda. Selain itu, saat pengendara mengerem mendadak, badan anak bisa terbentur motor.

Lalu, bagaimana membonceng anak yang benar? Tentu saja, anak harus berada di belakang orangtua dan menggunakan safety gear standar seperti jaket, dan sepatu. Pastikan bahwa kaki anak menginjak foot step.

Kemudian, kalau perlu gunakan sabuk bonceng, apalagi jika usia anak masih kecil. Pada anak yang lebih besar, minimal tangannya berpegangan pada orang tuanya. Usahakan jangan membawa anak lebih dari satu.

Terakhir, patuhi selalu semua rambu lalu lintas serta selalu awas dan berhati-hati dalam berkendara.