Liputan6.com, Pittsburgh - Honda Motor Co mengonfirmasi bahwa airbag Takata kembali menjadi penyebab kematian seorang pengemudi yang terjadi pada Juli lalu. Kali ini, korbannya adalah pengemudi muda yang mengendarai Honda Accord.
Korban jiwa yang pertama kali dilaporkan otoritas keselamatan berkendara Amerika Serikat (AS) itu adalah kasus kedelapan yang terjadi di Negara Paman Sam. Kasus terakhir yang menelan korban terjadi pada April lalu.
Baca Juga
Adapun kesimpulan penyebab kematian dilakukan pasca Honda dan regulator melakukan pemeriksaan kendaraan. "Mengonfirmasi bahwa airbag depan Takata pecah, dan mengakibatkan kematian tragis pengemudi di bawah umur," ujar mereka, dikutip dari Reuters.
Menurut National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), kecelakaan terjadi di Pittsburgh, Pennsylvania, AS. Pengemudi muda yang mengendarai Honda Accord lansiran 2001 itu terindentifikasi setelah dirawat di rumah sakit dan meninggal beberapa hari kemudian.
Diketahui, usia korban baru 13 tahun. Menurut orang-orang terdekat, ia mengendarai mobil tersebut tanpa izin dari orang tua.
Airbag milik Takata Corp. memang bermasalah. Alih-alih mengembang dan menyelamatkan pengemudinya dari benturan saat kecelakaan terjadi, komponen ini malah meledak dan melontarkan material yang sangat membahayakan orang di dalam mobil.
Ini adalah masalah besar bagi industri otomotif. Pasalnya, Takata Corp adalah pemasok airbag berskala dunia. Di AS, tidak kurang dari 19 juta kendaraan dari 12 merek mobil menggunakan airbag dari perusahaan asal Jepang tersebut.