Liputan6.com, Jakarta - Menebar ranjau paku di jalan kerap dilancarkan oknum tambal ban nakal. Tak jarang, cara ini sukses menjerat korban. Untung berlipat.
Di Jakarta fenomena yang satu ini bukan barang baru lagi. Bahkan fenomena ini memunculan sekumpulan orang yang peduli dengan membentuk Tim Saber Ranjau Paku.
Baca Juga
Setiap hari, mereka menyisir jalan-jalan Ibukota menggunakan alat khusus. Memanfaatkan magnet, mereka bisa mengumulkan paku seberat 5 kg. Fantastis bukan?
Advertisement
Anda, yang sehari-hari berkendara tentu dibuat resah dengan banyaknya paku yang ditebar di jalan. Makin lama, modusnya pun kian beragam.
Dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, berikut modus-modusnya:
1. Ranjau paku, rangka payung, baut drat
Cara yang satu ini memang yang paling lumrah. Karena ukurannya yang kecil dan cenderung tak terlihat pengendara, cara ini bisa dibilang cukup ampuh.
Bahkan selain paku, oknum nakal menggunakan rangka payung dan baut drat. Bila terkena rangka payung, angin pada ban jenis tubeless pun akan lebih cepat menyusut.
(Foto: Aripitstop)
Guna mengantisipasi ban bocor karena ranjau paku, tak sedikit dari pengguna kendaraan menggunakan ban jenis tubeless dan cairan anti bocor.
3. Disisipkan dalam benda (kantung plastik, buah jeruk)
Modus yang seperti ini biasanya menyasar kendaraan roda empat. Korban biasanya tak tahu objek yang dilindas tersebut ternyata ranjau paku.
(Foto: Bambang Setyawan)
Bambang Setyawan yang berdomisil di Magelang, Jawa Tengah, punya pengalaman soal ini menceritakannya di platform jurnalisme warga pada 5 Januari lalu. Kejadian bermula saat ia melintas dan melihat tiga buah jeruk ukuran kecil yang tercecer.Â
Dari segi fisik, tak ada yang mencurigakan, tapi ketika diamankan ternyata jeruk-jeruh tersebut terdapat paku ukuran 4 cm.
Nah, untuk terhidar dari modus yang satu ini, sangat disarankan bagi pengguna kendaraan untuk tidak melindas objek yang tercecer di jalan. Tentu saja, Anda harus lebih hati-hati di jalan.