Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu lalu terjadi insiden maut di mana seorang bayi berusia 13 bulan di Indiana, Amerika Serikat tewas akibat ditinggal dalam mobil selama lima jam oleh neneknya. Bayi ini ditinggalkan neneknya dalam mobil karena sedang tertidur.
Sebenarnya, tidur di dalam mobil tidak menjadi masalah asalkan menjaga sirkulasi udara. Ini bertujuan agar kabin minim gas CO serta udaranya tidak pengap.
Reza Fahlevi, dokter dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta menyarankan apabila akan tidur dalam waktu yang cukup lama di dalam mobil yang berhenti sebaiknya membuka kaca jendela.
Advertisement
Baca Juga
"Tidur dengan kaca ditutup seperti itu bisa keracunan gas CO. Jika ingin tidur dalam waktu yang lama sebaiknya AC dimatikan dan jendela dibuka," ujar pria yang akrab disapa Reza ini saat dihubungi Liputan6.com.
Reza menjelaskan jika AC yang menyala saat mobil sedang berhenti dalam waktu yang cukup lama dinilai berbahaya. AC berpotensi menghisap gas CO dari emisi sisa pembakaran mobil.
"Lebih aman kalau dimatikan AC-nya. Orang di dalamnya berisiko keracunan CO jika AC tidak dimatikan," sambungnya.