Liputan6.com, Jakarta - Ford Motor Indonesia (FMI) yang memutuskan angkat kaki dari Indonesia pada paruh kedua tahun ini menimbulkan reaksi beragam. Tidak terkecuali dari pabrikan pesaing. Salah satu komentar itu datang dari Astra Daihatsu Motor (ADM).
Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT ADM, mengaku kaget dengan keputusan tersebut. Apalagi, ia mengatakan bahwa pabrikan yang bermarkas di Detroit, Amerika Serikat (AS) ini punya sejarah panjang di industri otomotif.
"Saya, seperti yang lainnya juga, kaget dengan keputusan Ford. Apalagi mereka punya sejarah panjang," ujarnya di Daihatsu Technical & Training Center, Jakarta, Selasa (26/1/2016).
Baca Juga
Perempuan yang karib disapa Amel ini menambahkan, fenomena Ford adalah indikasi dari berubahnya zaman. "Dulu itu merek-merek Jepang belajarnya ke Detroit, sekarang mereka bisa sendiri. Bahkan Detroit sendiri sudah tidak bisa dibilang sentral otomotif dunia," tambahnya.
Menyoal alasan berhenti beroperasi, Amel melihat salah satu faktor signifikannya adalah peruntukkan tiap model. Dalam arti, model-model Ford seperti Everest dan Ecosport kurang sesuai dengan kondisi Tanah Air, baik masyarakat ataupun infrastrukturnya.
"Ford itu model yang dibuat di luar, lalu dimasukkan ke pasar Indonesia. Kalau Daihatsu buat mobil di sini, benar-benar berdasarkan kebutuhan konsumen dan kondisi. Dan yang lebih bisa bertahan adalah yang sesuai," terang Amel.
Ke depan, terang Amel, persaingan industri otomotif memang sangat ketat. Dan hanya pabrikan yang kuat lah yang mampu bersaing. "Harapan saya kalaupun akhirnya bertumbangan, Daihatsu jadi yang terakhir karena kami sudah investasi sangat banyak di sini," tutupnya.