Liputan6.com, Denpasar - Honda BR-V menjadi pemain baru di kelas low sport utility vehicle (LSUV). Mobil yang pertama kali diperkenalkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015 ini hadir sebagai kendaraan yang memadupadankan MPV dan SUV.
Liputan6.com berkesempatan mencicipi langsung LSUV dengan tiga baris kursi di Pulau Dewata. 'Only The Braver' jadi tagline selama perjalanan. Jadi, bagaimana sensasi first drive Honda BR-V?
Mirip Mobilio?
Berbicara soal eksterior, jujur saja ini seperti Mobilio yang ditinggikan. Terutama bila melihat desain samping bagian belakang pada mobil ini.
BR-V punya dimensi panjang 4.456 mm, tinggi, 1.735 mm, dan tinggi 1.666 mm dengan wheelbase 2.662 mm dan ground clearance 201 mm.
Dimensi BR-V jelas berbeda dengan Mobilio yang punya panjang 4.398 mm, lebar 1.683 mm, tinggi 1.603 mm dengan wheelbase 2.650 mm, dan ground clearance 189 mm.
Karena merupakan tipe E Prestige CVT, tampilan luarnya diperapik dengan front lower bumper garnish, rear lower bumper garnish, chrome outer door handle, juga chrome side protector. Untuk membuat tampilannya makin oke, tipe ini telah memiliki shark fin antenna.
Sebagai mobil yang mewarisi gen SUV, BR-V memiliki roof rail sebagai fitur standar pada semua tipe. Tampilan depan dan belakang mobil ini patut diacungi jempol. Tampangnya gagah nan sporty.
Masuk ke dalam kabin, Honda BR-V sudah memiliki double blower, sehingga distribusi udara ke seluruh ruang bisa lebih baik. Namun sayang, aura Mobilio cukup kental. Saat masuk rasanya seperti berada di Mobilio facelift yang dapat aplikasi dashboard ala Honda Jazz.
Duduk di baris kedua pun tak begitu spesial, tapi cukup mengakomodasi postur 175 cm. Bila kurang lega, kursi bisa dimaju-mundurkan. Begitu pula sandaran kursi yang bisa direbahkan untuk menyesuaikan kenyamanan.
Nah, karena mobil ini punya tiga baris kursi. Pada baris terakhir rasanya hanya direkomendasikan bagi penumpang anak-anak. Laiknya kendaraan LMPV bukan?
Honda BR-V tipe E Prestige CVT memiliki pusat hiburan melalui layar sentuh berbentang 6,1 inci. AM/FM, CD, DVD bisa diakses melalui piranti tersebut. Bahkan melalui koneksi Bluetooth, AUX Input, HDMI Port bisa mengakses konten hiburan yang ada di smartphone berbasis iOS atau Android. Â
Sistem pendingin udara bisa diatur secara digital. Kemudian, pada lingkar kemudi Anda bisa terdapat kontrol untuk volume audio. Adapula fitur Nanoe, yang diklaim bisa membunuh bakteri, memperhalus kulit dan tentu saja meningkatkan kualitas udara di dalam kabin. Â
Posisi duduk pengemudi perlu direvisi
Duduk di kursi penumpang dengan mengemudi tentu berbeda. Karena mobil ini mewarisi gen SUV, seyogyanya punya posisi duduk yang lebih tinggi untuk menciptakan visibilitas yang lebih baik.
Namun sayang dudukan kursi dibuat tenggelam. Belum ada fitur pengatur untuk menaikkan dan menurunkan permukaan kursi. Praktis posisi duduknya pun tak seperti LSUV.
Visibilitas tak maksimal bila dibandingkan kompetitor. Idealnya, pandangan lebih tinggi dari kap mesin, sementara pada BR-V pandangannya dibuat sejajar. Tentu Anda akan lebih pede berkendara ketika visibilitas ke depan lebih luas dan tinggi, bukan? Mungkin ini bisa jadi masukan bagi Honda agar menyediakan fitur pengatur ketinggian kursi di versi facelift-nya nanti.
Performa dan pengendalian
Sebagai kendaraan silang LMPV dan SUV, Honda BR-V memanfaatkan mesin yang sama dengan Mobilio, 1,5 liter.
Meski mesin sama, bobot BR-V dan Mobilio tentu saja berbeda. Untuk mengatasi masalah ini, Honda melakukan sejumlah tunning pada mesin dan penggunaan transmisi CVT 6 percepatan. Hasilnya, tenaga naik 2 Ps dibandingkan mesin Mobilio, sementara torsi sama.
Di atas kertas, mesin 1,5 liter i-VTEC pada Honda BR-V punya tenaga 120 Ps pada 6.600 rpm dan torsi 145 Nm 4.600 rpm jadi andalan.
Saat melaju di jalan lurus dengan posisi transmisi D, performa dirasa kurang responsif. Namun kondisi ini bisa ditangani dengan memindahkan tuas ke S.
Melintasi medan dari Jimbaran ke Gunung Batur dengan beragam kontur cukup menjawab kemampuan LSUV tujuh penumpang ini. Saat menggunakan transmisi di modus D, rasanya masih pede untuk menyalip dan berkendara secara agresif. Di luar itu, kabin pun terasa lebih kedap.
Menyoal sistem pengereman, Honda BR-V menerapkan rem cakram pada roda depan dan tromol di belakang. Nilai plusnya adalah disematkannya fitur anti-lock braking system (ABS) dan electronic brake-force distribution (EBD). Distribusi pengereman di tiap roda lebih baik dan mencegah ban terkunci.
Mengacu dari informasi pada MID, konsumsi BBM Honda BR-V mencapai 9,6 km/liter. Ini didapat saat perjalanan menuju kawasan Gunung Batur di Kintamani dari Jimbaran yang berjarak 84,4 km.
Fitur lain yang tak kalah penting ialah adanya hill start assist (HSA) yang membuat mobil tak melorot saat stop and go di jalan menanjak. Dan untuk mencegah gejala oversteer dan understeer ketika menikung ada vehicle stability assist (VSA).
Tak lupa, BR-V tipe E Pretige CVT yang dijajal Liputan6.com sudah memiliki seatbelt reminder pada kursi penumpang.
Untuk konsumsi bahan bakar, yang mengacu dari informasi pada MID, mencapai 9,6 km/liter. Ini didapat saat perjalanan menuju kawasan Gunung Batur di Kintamani dari Jimbaran yang berjarak 84,4 km. Saat perjalanan, gaya berkendara bisa dibilang cukup agresif dan tentu saja mengaktifkan pendingin udara dengan hembusan kipas di dua strip.
Suspensi nyaman
Sebagai kendaraan yang didedikasikan melumat medan offroad, Honda menerapkan suspensi MacPherson strut di depan dan H-shape torsion beam di belakang.
Tunning yang diterapkan Honda pada sektor kaki-kaki berimplikasi pada suspensi Honda BR-V yang lebih keras dibanding Mobilio. Saat melaju di Tol Bali dengan empat orang penumpang, tidak ada gejala limbung yang dirasakan.
Kemudian saat melintas di kawasan wisata Gunung Batur yang konturnya berbatu, peredamannya dirasa pas dan nyaman. Ini mungkin karena penggunaan ban dengan profil ban 195/60 R16. Tinggi ground clearance 201 mm tidak ada bunyi mentok di bagian bawah bodi saat melalui speedtrap yang cukup tinggi. Radius putar 5,3 meter membuat BR-V mudah bermanuver ketika ingin putar balik.
Kesimpulan
Kelebihan
(+) Fitur keselamatan lengkap, (Dual front SRS airbags, seatblet pretensioner dengan load limiter, ABS+EBD, VSA, HSA, Isofix & Tether, seatbelt reminder untuk kursi penumpang depan)
(+) Suspensi nyaman di jalanan keriting
(+) Eksterior oke
Kekurangan
(-) Posisi duduk pengemudi rendah sehingga mengurangi visibilitas
(-) Interior belum move on dari Mobilio. Dan belum menciptakan kesan yang berbeda sebagai BR-V
(-) Mesin kurang responsif