Sukses

Di Jakarta, Satu Motor Hilang Tiap Tiga Jam

Populasi sepeda motor di Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun terakhir mengalami peningkatan yang signifikan.

Liputan6.com, Jakarta - Populasi sepeda motor di Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun terakhir mengalami peningkatan yang signifikan. Bermacam-macam model sepeda motor dengan ragam kapasitas mesin serta kemudahan dalam mendapatkannya menjadi faktor utama tumbuhnya alat transportasi yang menjadi andalan masyarakat tersebut.

Seiring dengan populasi yang bertambah, tingkat kecelakaan dan tindak kriminalitas seperti pencurian kendaraan bermotor turut menunjukkan grafik peningkatan. Tentu ini menjadi keprihatinan bersama.

Berdasarkan data Polda Metro Jaya, selama 2015 terjadi 21 kasus kecelakaan setiap harinya, sementara tindak pencurian bisa mencapai 14 kasus dalam sehari.

"Di Jakarta setiap tiga jam satu motor hilang. Umumnya pencurian pakai kunci letter T atau begal yang beraksi pakai parang," ujar Edo Rusyanto aktivis Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman) saat dijumpai di Jakarta, Rabu (3/2/2016).

Maraknya tindak pencurian, mendorong sejumlah pihak berinovasi dalam menciptakan alat pengaman tambahan untuk kendaraan. Alat berupa GPS tracker jadi salah satunya.

Tidak hanya berfungsi untuk melacak keberadaan motor, alat ini juga bisa untuk menghidupkan atau mematikan mesin dari jarak jauh menggunakan aplikasi pada smartphone.

"Kalau pakai alat ini sudah gak takut lagi, kalau ada begal mending saya kasih saja. Paling berapa ratus meter motornya mati sendiri. Jadi lebih aman," katanya.

Ia menyebut GPS Tracker yang digunakan merupakan buatan perusahaan telekomunikasi dalam negeri. Alat ini baru akan diperkenalkan ke publik pada 13 Februari 2016 di Jakarta.