Liputan6.com, Jakarta - Prinsipal Harley-Davidson (HD) saat ini masih mencari pihak yang ingin meneruskan status keagenan yang dilepas PT Mabua Harley Davidson (MHD) dan PT Mabua Motor Indonesia (MMI). Siapapun yang menjadi penerus Mabua, harus memiliki mental dan finansial yang kuat.
"Kepada mereka yang nanti menggantikan kami sebagai dealer siap-siap lah, kantongnya harus tebal, punya fasilitas yang besar, dan harus mau rugi. Kalau gak mau rugi jangan main Harley. Menurut saya tiga tahun ke depan berat," jelas Komisaris MHD & MMIÂ Soetikno Soedarjo di Jakarta, Rabu (10/2).
Baca Juga
Ia menyebut, jual moge Amrik ini sulit karena harus memperlakukan konsumen layaknya seorang teman.
"Gak gampang jualan Harley. Personalisasinya one on one. Kalau Anda jualan Harley, Anda menjadi teman dengan costumer. Saya angkat jempol bersama tim saya di Harley, ketemu isteri dan keluarga saat weekend saja tidak pernah karena tiap weekend harus menemani costumer," bebernya.
Sementara itu, Direktur Utama MHD Djonnie Rahmat mengatakan, meski MHD tidak lagi sebagai autorized dealer, tetapi pihaknya tetap sebagai autorized workshop untuk layanan purnajual sampai 30 Juni 2016. Sebagai bentuk pelayanan, tempat ini tetap menjadi rumah bagi pengguna moge Amerika.
"Dalam jangka waktu tersebut, rumah ini tetap terbuka untuk setiap Harley owners. Tidak ada yang berubah, breakfast, coffee and tea tetap kami siapkan tiap minggu pagi untuk gatherings," kata Djonnie.