Liputan6.com, Detroit - Menjalankan profesi seperti CEO, sebagaimana profesi lain, tentu saja berat. Apalagi, jika perusahaan yang dipimpin adalah salah satu pabrikan otomotif terbesar di dunia seperti General Motors (GM), sebagaimana yang dijalankan oleh Marry Barra.
Menurut Barra, untuk menjalani profesi seperti itu, yang dibutuhkan adalah keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi. Hal ini diungkapkan dalam akun LinkedIn-nya.
"Awalnya, seorang rekan yang lebih berpengalaman mendorong saya untuk tetap berkomitmen pada diri sendiri, seperti saya berkomitmen sebagai seorang profesional. Anda harus meninggalkan pertemuan tepat waktu untuk menghadiri pertemuan lain," ujarnya, dikutip dari Economictimes, Senin (15/2/2016).
Baca Juga
Barra juga menambahkan, sesibuk apapun seseorang, tidak boleh meninggalkan keluarga. Menurutnya, itu adalah obat paling mujarab. "Sangat penting untuk saya muncul menghibur anak-anak, apakah itu permainan hoki atau sepak bola," ujar Barra.
Menurutnya, family time ini tidak hanya dihabiskan bersama anak-anak, tetapi juga dengan sang suami, serta keluarga teman-teman mereka.
Bukan hanya itu, Barra juga mengatakan bahwa seseorang tidak boleh lupa pada lingkungan di mana ia tinggal. Saat ini Barra tergabung dalam relawan GM yang terlibat dalam Student Corps serta menjadi dewan pengawas di almamaternya, Stanford.
"Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat, tapi juga menjadi cara untuk menunjukkan betapa saya berterima kasih untuk semua kesempatan yang telah dinikmati," kata Barra.
Untuk diketahui, pada September lalu Marry Barra mendapatkan penghargaan sebagai Most Powerful Women atau perempuan terkuat dari majalah Fortune. Ia juga sudah beberapa kali masuk ke dalam daftar yang sama. Pada 2012 dan 2013, ia berada di posisi 27 dan 29. Di 2014, ia juga mendapat penghargaan sebagai orang terkuat di dunia bisnis.