Liputan6.com, Jakarta - Hyundai adalah pabrikan otomotif asal Korea Selatan yang telah mendunia. Produk-produknya terbentang dari Amerika Serikat (AS) hingga ke Indonesia. Di sini, mereka menghadapi 'tembok besar' dalam menjual produk. Tembok besar tersebut adalah pabrikan otomotif asal Jepang.
Lantas, bagaimana pandangan mereka dalam bersaing dengan pabrikan-pabrikan itu? Misalnya Toyota dan Honda? Apakah mereka memang merasa kesulitan dalam bersaing dengan mereka?
Mukiat Sutikno, Presiden Direktur PT HMI punya pandangannya sendiri. Menurutnya, sulit atau tidaknya bersaing dengan pabrikan Jepang itu relatif. "Sulit itu relatif," ujarnya di sela peluncuran new Santa Fe 2016 di Jakarta, Kamis (18/2/2016).
Menurutnya, peluang terbuka lebar bagi pabrikan manapun yang sedang dan ingin menjual produknya di sini. Sebabnya, konsumen di Tanah Air sudah dianggap cerdas. Mereka tidak hanya mementingkan merek kendaraan saja, tapi juga faktor-faktor lainnya.
Baca Juga
"Paling utama karena konsumen terbuka dengan merek mobil apapun. Konsumen sekarang kan sudah semakin mengerti mobil. Malah yang tadinya tidak suka (informasi) otomotif, sekarang berubah. Otomotif knowledge sudah baik," tutur Mukiat.
Hyundai, menurutnya, juga sedang mempertimbangkan menambah jumlah investasi di Indonesia. "Sedang kami pertimbangka," ujarnya.
Karena alasan itu pula, Mukiat mengaku optimis dengan pasar tahun ini, yang pada akhirnya menguntungkan semua merek yang berkompetisi. "Kita yakin market Indonesia akan tumbuh luar biasa. Potensinya besar," kata Mukiat.