Liputan6.com, Seoul - Produsen mobil asal Jepang, Mazda, dilaporkan membatalkan rencana ekspansi ke Korea Selatan. Ini dialukan setelah penilaian internal yang menyimpulan bahwa pasar di sana tak memiliki prospek cerah.
Menurut surat kabar Asia Today yang dilansir Korea Herald, penilaian internal Mazda mengatakan penguatan nilai tukar yen Jepang dapat mengurangi potensi keuntungan mereka sebesar 10 persen.
Baca Juga
Dikatakan, saat ini 100 yen setara dengan 1.072 won, setelah angka tersebut pernah menyentuh angka 890 won per 100 yen tahun lalu, atau telah naik sekira 20 persen. Hal ini akan membuat biaya penjualan membengkak.
Awalnya, Mazda berencana menambah penjualan menjadi sekira 5.000 unit, di antaranya CX-5, Mazda3, dan Mazda4, melalui importir. "Mazda menyimpulkan bahwa ini bukan saat yang tepat," ujar mereka.
Meski demikian, harga mobil-mobil Jepang yang telah kadung ada di Korea dikatakan akan tidak berpengaruh untuk sementara waktu. Menurut sumber yang sama, para importir dan agen masih melihat perkembangan terlebih dulu.
"Akan sulit menaikkan harga berdasarkan laporan jangka pendek. Harga biasaya disesuaikan jika ada model baru, ada revisi pajak," ujar orang dalam industri.
Selain itu, beberapa pabrikan Jepang lainnya seperti Toyota dan Nissan juga memberikan subsidi untuk konsumen mereka di Korea sebesar 200 ribu hingga 1 juta won sampai Juni nanti. Hal ini membuat harga jual kendaraan lebih terjaga.