Liputan6.com, Liuzhou - Pada lawatan ke pabrik Wuling di Baojun, Liuzhou, China, Liputan6.com bersama sejumlah media nasional berkesempatan mencicipi mobil yang bakal dipasarkan di Indonesia, Hongguang S1. Dalam waktu singkat tiga varian mobil berjenis multi purpose vehicle (MPV) ini dicoba sekaligus.
Berbicara soal dimensi, Hongguang S1 punya panjang 4.500 mm. Dimensi ini jauh lebih panjang dari pemain di kelas LMPV yang sudah ada di Indonesia. Sebut Toyota Avanza yang panjangnya 4.190 mm sementara Honda Mobilio 4.386 mm. Dimensi lainnya seperti lebar (1.721 mm) dan tinggi (1.730 mm), juga lebih besar dari Avanza maupun Mobilio. Secara dimensional, S1 memang lebih bongsor di kelasnya.
Secara umum Hongguang S1 punya desaing boxy. Sementara bentuk belakang, menyerupai Honda Freed. Begitu pula konfigurasi kursinya. Jok baris kedua berjenis captain seat. Posisi duduk mengemudinya terasa tinggi dan tegak.
Jok paling belakang ada dua versi. S1 varian standar sandaran joknya menyatu. Dua varian lain berkonfigurasi 60:40, bisa dilipat sesuai kebutuhan. Sayangnya mekanisme pelipatannya belum baik. Butuh tenaga ekstra untuk melepas kaitan jok.
Ketiga varian S1 sudah memiliki double blower. Juga disediakan power outlet 12 V di bagian belakang konsol tengah untuk penumpang baris ke-2. Fitur tersebut cuma ada di dua varian atas. Untuk fitur keselamatan, varian standar tidak dipersenjatai airbags, baik untuk pengemudi maupun penumpang.
Posisi mengemudi terbilang ok. Ada bantuan tilt steering guna menyesuaikan posisi lingkar kemudi. Fitur ini tidak berlaku buat versi terendah. Power steering-nya juga kelewat ringan. Buat manuver parkir terasa sangat membantu. Tapi tidak saat mengemudi dalam kecepatan tinggi.
Stabilitas yang diberikan sistem suspensi independen S1 di jalan lurus dan rata tergolong baik. Karena variasi jalan tidak ada, kemampuan suspensi di jalan berlubang ataupun berliku masih jadi pertanyaan berikutnya, apakah bisa beradaptasi dengan jalanan Indonesia?
Baca Juga
Di awal, Wuling akan memasarkan Hongguang S1 yang bermesin 1.5 liter. Mesin 1,2 liter akan menyusul begitu juga dengan pembangkit tambahan tenaga, turbocharger yang ada dalam tahapan rencana kedatangan S1.
Mesin P-TEC DVVT berkapasitas 1.485 cc terasa cukup ringan memproduksi tenaga. Pasokan tenaganya mencapai 109 Tk pada 5.800 rpm. 4 Tk di atas Veloz dan 10 Tk di bawah Mobilio. Torsi maksimalnya mencapai 146,5 Nm pada rentang 3.600-4.000 rpm.
Raungan kompresi 10,2:1 menjalar sampai kabin. Tampaknya soal peredaman suara jadi salah satu pekerjaan rumah lainnya yang harus cepat diselesaikan Wuling sebelum merangsek ke Tanah Air.