Liputan6.com, Jakarta - Tiongkok adalah salah satu negara Asia yang paling fokus dalam mengembangkan mobil listrik. Dalam beberapa tahun saja, telah ada beberapa produk yang murni dijalankan dengan motor listrik, meski dengan beragam kekurangannya.
Pada 2008 lalu misalnya, Zhejiang 001 Group menghasilkan mobil bertenaga listrik hasil konversi tenaga surya. Saat itu, mobil ini dijual hanya seharga Rp 55 juta.
Tercatat pula nama Beijing Automotive Industry Corporation (BAIC). Pada Desember tahun lalu, mereka mengindikasikan akan meluncurkan mobil listrik bernama Atieva. Dikatakan, mobil ini dapat menempuh jarak sekira 484 Km dalam satu kali isi ulang.
Baca Juga
Beberapa hari yang lalu, tersiar kabar pula bahwa perusahaan mobil listrik asal Tiongkok, Techrules, akan memperkenalkan supercar listrik konsep. Dikatakan, mobil ini akan diperkenalkan di Geneva Motor Show 2016, Maret nanti.
Bukan hanya mobil, motor listrik pernah dan masih digalakkan oleh perusahaan di sana. Electro Force Motor misalnya, pada awal 2014 lalu memperkenalkan motor sport bernama Mμ. Sayang, sebagaimana yang sering dilakukan pabrikan otomotif Tiongkok lain, desain motor ini meniru mentah-mentah Honda CBR150R injeksi.
Pada November lalu di ajang JIexpo jakarta, perusahaan Tiongkok bernama Guanxi juga memamerkan motor skutik listrik. Tapi lagi-lagi, desain dua sepeda motornya meniru Yamaha X-Ride dan Honda MSX.
Ambisi Tiongkok juga terlihat melalui beragam riset dan kebijakan yang dilakukan pemerintahannya. Desember tahun lalu, sekelompok ilmuwan dari Chinese Academy of Sciences, National Natural Science Foundation of China, dan China Postdoctoral Science Foundation mengklaim telah berhasil mengembangkan baterai `super`.
Oktober lalu pemeritah Tiongkok bahkan mengatakan akan segera membangun infrastruktur berupa jaringan stasiun isi ulang mobil listrik. Kebijakan ini dibuat untuk memenuhi target lima juta mobil listrik pada 2020.