Sukses

Balapan yang Melibatkan Motor Listrik

Kejuaraan balap membuktikan jika durabilitas motor listrik tidak kalah dengan versi mesin bensin.

Liputan6.com, Jakarta - Meskipun sering dipandang sebelah mata, sepeda motor dengan sumber penggerak elektrik memiliki performa yang luar biasa. Kemampuan motor listrik yang kompetitif kemudian dipertandingkan pada ajang balap.

Ada tiga event besar berskala internasional yang telah diselenggarakan untuk adu kecepatan motor-motor listrik. Ini membuktikan jika durabilitas motor listrik tidak kalah dengan versi mesin bensin.

Balapan tersebut mengadu performa antara motor bermesin bensin dengan motor listrik. Bahkan kedepannya, kejuaraan balap terus bertambah seiring bertambahnya jenis motor listrik yang ada di pasaran.

Pikes Peak International Hill Climb

Balapan tertua yang melibatkan motor listrik yaitu Pikes Peak International Hill Climb. Kejuaraan tersebut telah dimulai sejak 1916 yang diselenggarakan di Colorado Springs dan Pikes Peak di ketinggian 9.390 kaki.

Para peserta akan menempuh jarak sejauh 12,42 mil melewati 156 tikungan. Adapun ujung etape berada pada suatu puncak dengan ketinggian 14.110 kaki. Dalam Pikes peak International Hill Climb ini tidak hanya menuntut performa dan durabilitas motor tetapi juga ketahanan fisik pengendara.

Kendala saat balapan yaitu udara yang semakin tipis seiring semakin bertambahnya ketinggian. Ini membuat kekuatan mesin bensin berkurang hingga 30 persen karena minimnya asupan oksigen.

Dengan situasi seperti ini motor listrik Lightning Motorcycle berhasil menunjukkan tajinya. Lightning berhasil menembus puncak karena tidak terpengaruh menipisnya kandungan oksigen pada ketinggian. Superbike ini berhasil mengalahkan catatan waktu seluruh peserta termasuk motor bermesin bensin dan menjuarai balapan tersebut pada 2013 dan 2014.

E-MX

Foto: Wikipedia

Cabang balap motor listrik di masa depan dipastikan bertambah setelah pada 2013 FIM mengumumkan bakal menggelar E-MX. Balapan ini dimulai pada 2 Mei 2020 di Belgia.

E-MX merupakan balap motocross kelanjutan dari MiniMoto SX Energy Crisiscross. Para peserta yang menggunakan motor listrik akan berkompetisi melawan motor konvensional bermesin bensin.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

TTXGP

Ini juga menjadi gelaran balap lainnya yang melibatkan motor listrik. Gelaran ini dimulai sejak 2009 sebagai bagian dari rangkaian balap Isle of Man TT yang dipromosikan oleh Azhar Hussain MBE.

Balapan jadi ajang pertama yang mengadu performa kendaraan bebas emisi termasuk dalam hal ini motor listrik. Peserta TTXGP diharuskan menempuh jarak sejauh 60.725 km. Gelaran ini pada 2010 berganti nama jadi TT Zero.

Kali ini, balap hanya berfokus pada motor-motor listrik. Meskipun berskala internasional, balapan TTXGP atau TT Zero tidak diakui sebagai balap resmi oleh induk fedeasi balap dunia Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM).

Ini terkait mengenai masalah dukungan pembayaran yang sempat ditunda pembayarannya oleh FIM pada 2009 dan beberapa campur tangan aturan main yang melibatkan organisasi balap dunia itu.

Balapan TT Zero sempat terhenti pada 2012. Pihak penyelenggara berhasil menjalin kesepakatan dengan FIM pada tahun tersebut. Format kejuaraan berubah menjadi eRoadRacing World Cup di tahun berikutnya dan dipromotori langsung oleh FIM.

FIM eRoad Racing World Cup

FIM resmi membentuk balap motor listrik yang dinamai eRoad Racing World Cup. Kejuaraan ini resmi dimulai pada 2013 namun tidak berlangsung lama.

Balapan ini rencananya diselenggarakan dalam 9 seri masing-masing 4 seri di Eropa, 4 seri di Amerika, dan seri penutup di Asia. Sayangnya, kejuaraan hanya bisa dihelat di Eropa dan dua sisanya di Amerika Utara.

eRoad Racing World Cup langsung terhenti di tahun pertama penyelenggaraannya. Pihak penyelenggara resmi tidak melanjutkan balap pada tahun berikutnya.

 

Video Terkini